Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momong Anak Sembari Berbisnis

Kompas.com - 31/07/2008, 11:50 WIB

Ibu-ibu rumah tangga yang ingin berbisnis tapi tak ingin meninggalkan rumah boleh mencontoh pengalaman dua orang ibu rumah tangga ini, Devita Umardin dan Diene Oktavian Susan. Mereka bisa berbisnis tanpa harus meninggalkan rumah, apalagi sampai menelantarkan anak dan suami.

Dua ibu rumah tangga itu bermodal komputer dan internet untuk menjual mainan anak. Devita dan Diene menamai toko mainan maya itu Toko Ibunda (www.tokoibunda.com). Sebulan, mereka bisa menghasilkan uang jutaan dari berbisnis mainan lewat toko mainan online.

Ide mendirikan toko mainan di dunia maya berawal dari pengalaman mereka. Dua orang yang sudah bersahabat sedari kecil ini sering pontang-panting mencari mainan untuk anak-anaknya. Dari situ, tercetus ide menjual mainan anak-anak. "Kan banyak ibu-ibu yang tidak punya waktu mencari mainan buat anaknya," ujar Devita

Mereka mencoba peruntungan dengan mengikuti bazar di sebuah sekolah. Kedua karib itu berbelanja mainan Rp 2 juta. Sayang, dagangan mereka kurang laku. Mereka pun bingung bagaimana menghabiskan barang yang telanjur mereka beli. "Akhirnya, saya mencoba memasarkan di milis-milis ibu rumah tangga," kenang Devita.

Tak dinyana, mainan itu laris manis di milis. Malahan, mereka mendapatkan pesanan lagi. Dari pengalaman itu, kedua orang ini pun sepakat membuat blog jualan online mainan anak. Tidak puas hanya dengan blog, tahun lalu mereka membangun website untuk usahanya. "Modal membangun website tak sampai Rp 2 juta," ungkap Devita.

Kini Toko Ibunda menjual beragam kebutuhan anak, mulai dari handuk, baju, sandal, hingga topi yang bergambar berbagai karakter jagoan televisi. Toko online ini juga memenuhi pesanan goody bag atau paket souvenir ulang tahun. "Paket goodybag, minimal pesanan per item itu 2 lusin dan membayar uang muka terlebih dahulu sebesar 75 persen," ujar Devita.

Modal ringan

Devita mengaku tak pusing menyediakan stok dagangan. "Kami masih mengambil di Jakarta juga," ujarnya. Devita berpromosi bahwa dagangannya selalu mengikuti tren dan banyak yang unik. "Dagangan kami banyak yang memuji karena unik dan lucu," tandasnya.

Ongkos bulanan bisnis ini termasuk enteng dan tak membutuhkan banyak karyawan. Setiap bulan, rata-rata Devita hanya merogoh Rp 6 juta-Rp 7 juta untuk membeli stok barang. Maklum, ia hanya akan menyediakan stok sebuah barang dalam jumlah banyak jika produk tersebut memang sedang digemari. Ia juga akan langsung mengobral dan memberi diskon barang yang tak laku dalam sebulan.

Kini setahun setelah buka, sudah ada sekitar 1.000 orang menjadi pelanggan mereka. Sebulan, transaksi yang masuk mencapai 100 pembelian. "Omzet sebulan mencapai delapan digit," imbuh Devita. Dua sekawan itu mengambil untung berkisar 10 persen-30 persen tergantung jenis barang. (Lamgiat Siringoringo)

=================================

JI Mandar XIV/DD 6 No 7
Bintaro Jaya Sektor 3A
Tangerang, Banten, Telepon 021 68773249

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com