Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembajakan Jadi Ancaman Industri Kreatif

Kompas.com - 05/09/2008, 14:43 WIB

Laporan wartawan Kompas.com Egidius Patnistik

JAKARTA, JUMAT - Industri kreatif menuntut perlindungan hak cipta intelektual. Pada kondisi di mana pembajakan marak atau hak cipta tidak dilindungi, kreativitas akan mati atau enggan muncul. Perihal perlindungan akan hak cipta itu menjadi salah satu poin penting yang mengemuka dalam kuliah umum atau studium generale bertopik Industri Kreatif di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi di kampus UMN Summarecon, Serpong, Jumat (5/9).

Nara sumber dalam kuliah umum itu antara lain Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Direktur Peneliti dan Pengabdian Masyarakat Direktorat pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Profesor Doktor Munir, serta Country Manager Intel Indonesia Budi Wahyu Jati.

Marie Elka Pangestu mengatakan industri kreatif merupakan industri berbasis ide. Ide dikembangkan jadi produk yang punya nilai tambah dan ide itu dilindungi oleh UU hak cipta. Ia menjelaskan potensi industri kreatif Indonesia sangat signifikan.

Rata-rata kontribusi PDB (Product Domestic Bruto) Indonesia 2002-2006 sebesar 6,3 persen dari total PDB nasional, atau nilainya sebesar 104,6 triliun rupiah. Tenaga kerja yang terserap di sektor industri ini sebanyak 5,4 juta orang. Kontributor terbesar di sektor ini adalah industri fashion, kerajinan, periklanan dan desain, ungkapnya.

Meski punya potensi yang cukup besar, industri ini juga menghadapi sejumlah tantangan yang tidak kecil antara lain masalah kualitas SDM yang sangat terkait dengan dunia pendidikan.

Sementara menurut Preisden Komisaris kelompok Kompas Gramedia, Jakob Oetama, tantangan lain yang juga harus diatasi adalah masalah pembajakan. "Buku, musik, atau software, sulit untuk dibuat, tapi sangat mudah digandakan. Apalagi dengan kehadiran internet. Padahal pencurian terhadap hak cipta intelektual sangat mematikan inovasi."

Di era ekonomi kreatif tersedia modal yang sangat banyak tapi justru ide bagus yang sangat kurang, kata Jakob yang makalahnya dibagikan pada peserta yang hadir.

Jakob Oetama juga mengemukakan, hak intelektual yang paling penting bukanlah produk seperti musik, software atau film, tetapi ide yang ada di kepala karyawan. "Ketika aset berupa benda fisik seperti batubara, pemegang saham memiliki seluruhnya. Tetapi kalau aset terpenting adalah orang, mereka tidak sepenuhnya memiliki karena berada di orang tersebut. Bila orang itu pindah, mereka akan membawa serta aset-aset berupa ide."

"Yang terbaik yang bisa dilakukan perusahaan adalah menciptakan lingkungan yang membuat orang tetap bisa bertahan," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com