Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bubur Ase, Rame Rasanya!

Kompas.com - 11/10/2008, 15:55 WIB

Bubur ase. Pernah dengar nama makanan ini atau malah sudah mencicipinya? Ini merupakan makanan khas Betawi yang nyaris punah. Nasibnya beda dengan sejumlah makanan khas Betawi lain seperti soto Betawi, gado-gado atau nasi uduk yang masih dengan mudah bisa ditemukan di pelosok-pelosok Jakarta. Bubur ase biasanya hanya muncul di acara festival makanan khas daerah.

Penasaran dengan rasa bubur ase, Rabu (8/10) lalu, kami menelusuri kawasan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk mencari warung bubur ase milik Asnah, lebih populer dengan panggilan Bu Neh. Ibu ini sering tampil atau diundang ikut festival makanan seperti festival Jajanan Bango. Warungnya beberapa kali dikunjungi kru televisi serta pesohor dari dunia enterteimen yang ingin tahu rasa bubur ase.

Setelah berputar-putar di kawasan padat yang terjepit di antara Jalan MH Thamrin yang gemerlap dan Pasar Tanah Abang yang hiruk-pikuk, kami akhirnya sampai di warung Bu Neh. Warung itu terletak di gang sempit di Jalan Kebon Kacang III Nomor 83.

Ketika sampai di mulut gang yang menuju warung Bu Neh, saya sempat ragu untuk melangkah. Soalnya, gang itu begitu sempit, sepeda motor saja tidak bisa lewat, saluran pembuangannya pun mampet dan menebar aroma kurang sedap. Hanya plang nama di mulut gang membuat saya yakin bahwa warung yang kami cari memang terletak di gang tersebut.

Warung sebenarnya merupakan ruang tamu. Hanya ada satu meja dengan bangku panjang yang pas untuk empat orang di tempatkan di luar warung. Begitu sampe, Bu Neh langsung bertanya, "Mau pesan apa, bubur, gado-gado atau karedok?" "Bubur ase," jawab teman saya.

Selang beberapa saat bubur datang. Tampilanya tidak seperti bubur pada umumnya. Selain emping dan kerupuk, di permukaanya ada toge, lobak, sawi asin, serta kuah yang berwana coklat. "Ini seperti apa rasanya," pikir saya.

Bu Neh, usia sekitar 50-an, mulai sakit-sakitan,  dan sudah berdagang bubur ase sejak tahun 1968, menjelaskan, bubur ase sesungguhnya kombinasi dari tiga jenis makanan yaitu bubur, asinan sawi, dan kuah semur. "Ase itu singkatan dari asinan semur," kata dia.

Bubur dicampur asinan sawi dan kuah semur, bisa Anda bayangkan seperti apa rasanya. Ada rasa manis dan gurih yang berasal dari kuah semur. Ada rasa asam, asin, serta pedas dari asinan sawi. "Ini rasa nano-nano, ramai rasanya,"  komentar teman saya. Selain bubur yang lembut, dalam mangkuk bubur itu terdapat daun sawi asin, lobak, toge, timun, kacang tanah, kerupuk merah, emping, semur tahu, dan daging sapi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com