Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (90): Pernikahan Tengah Malam (1)

Kompas.com - 08/12/2008, 12:41 WIB
[Tayang:  Senin - Jumat]


Di malam bertabur bintang, ketika saya sedang menikmati langit malam yang tenang di atap rumah, merenungi hamparan kota kuno Jodhpur yang bak mozaik masa lalu, mensyukuri betapa beruntungnya takdir yang menuntun sampai ke tempat ini, seringkali saya dikejutkan oleh bunyi genderang, musik band yang fals lagi keras, dan ledakan petasan. Itulah hiruk pikuknya pernikahan India yang memecah keheningan malam gelap.

Matahari siang terik bersinar. Gang kota Jodhpur meliuk-liuk bak labirin, mudah sekali tersesat di sini. Tetapi justru terperangkap dalam ruwetnya jalan kecil ini yang mengantar kami berdua pada pengalaman pernikahan kasta Brahmana dari Rajasthan.

Bunyi genderang dan tetabuhan bertalu-talu. Sepuluh orang berseragam merah dengan untaian sulam-sulaman cantik dari benang emas dengan penuh semangat memainkan berbagai alat musik. Mereka adalah anggota Vishal Band, band acara kawinan yang lumayan ternama di Jodhpur. Ada lima orang peniup trompet yang sampai merah mukanya kehabisan nafas. Ada para penabuh genderang dari ukuran besar sampai kecil yang memukul dengan penuh semangat. Ada yang mengusung bendera band. Ada anak-anak tetangga yang ikut menari riang. Musiknya cepat, naik turun, menggugah semangat. Tetangga melongokkan kepala dari jendela lantai atas rumah mereka.

Kalau dalam film Bollywood keributan orkestra jalanan macam ini pasti langsung diiringi hadirnya ratusan penari pria dan wanita entah dari mana yang langsung dengan serempak melenggokkan badan, melemparkan kaki, meloncat, dan beratraksi berirama. Tetapi di kehidupan real ini, yang ada cuma bocah-bocah kecil yang menari semrawut.

Saya asyik memotret, bocah-bocah semakin melompat tak karuan. Entah kehadiran kami mungkin mengganggu aliran musik, tiba-tiba dari rumah biru itu muncul seorang pria tua.

Bukannya diusir, kami berdua malah diajak masuk.

          “Ini acara perkawinan,” katanya, “pengantin pria sekarang ada di rumah.”

Rumah itu mungil dan gelap. Setiap siang di Jodhpur ada dua jam pemadaman listrik bergilir. Tetapi justru dalam kegelapan remang-remang, dinding biru rumah yang dihiasi berbagai potret keluarga dan foto dewa-dewi semakin mengguratkan kesan mistis tradisi India. Rumah mungil ini penuh sesak. Kaum perempuan dengan pakaian berwarna-warni sibuk hilir mudik dari lantai atas ke bawah. Keluarga ini sangat senang didatangai orang asing. Saya dan Lam Li digeret ke sana ke mari untuk memotret kaum perempuan yang sibuk berpose di depan kamera.

Tiba-tiba, dari atas tangga sempit, turunlah sang pengantin pria diiringi oleh anggota keluarga lainnya. Wajahnya berkulit sedikit gelap. Ia semakin tampan dengan surban merah yang panjang hingga ke lutut. Bajunya berwarna coklat, celana putih bersih. Sepatunya berwarna emas, bentuknya seperti dari zaman Aladdin. Di lehernya tergantung kalungan bunga yang panjang, juga ada beberapa untai kalung manik-manik berwarna putih.

Hanya satu yang kurang – senyuman. Wajahnya tegang. Peristiwa ini pastinya adalah salah satu lembaran paling penting dalam hidupnya. Dia masih muda, umurnya baru awal dua puluhan. Berdiri tegap di atas bantal bersarung emas untuk menerima pemberkatan berupa pembubuhan seoles tika di dahinya, di atas hidung di antara kedua mata. Tubuhnya sangat tinggi, sampai sang ibu harus menjinjit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, Mulai Rp 190 RIbu

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com