Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Bus Jadi Korban Amuk Massa

Kompas.com - 22/12/2008, 17:49 WIB

BANDUNG, SENIN — Empat bus Damri dan satu armada Trans Metro Bandung (TMB) menjadi korban amukan massa pengunjuk rasa yang menolak pengoperasian bus TMB jurusan Cibiru-Cibeureum, Senin (22/12) siang.

Staf Operasional Perum Damri, Diki Ashiddiki di Bandung mengatakan, berdasarkan laporan yang diterimanya, perusakan oleh massa tersebut dilakukan dengan cara melempari kendaraan dengan batu. Bahkan pengemudi maupun penumpang ada yang terluka. "Kaca kanan yang berada tepat di kursi pengemudi bus TMB nomor polisi D 7603 AI pecah," katanya.

Amuk massa yang menolak TMB beroperasi tidak hanya merusak bus itu, tetapi juga merusak lima bus Damri yang beroperasi di luar jalur yang dilewati trayek Cibiru-Cibeureum. "Bus CB 2125 jalur VIII jurusan Tanjungsari-Kebon Kalapa dilempari sejumlah oleh orang yang tidak bertanggung jawab sekitar pukul 12.53 di Jalan Soekarno-Hatta. Akibatnya, kaca depan dan samping kiri pecah," katanya.

Menurut Diki, pengemudi bus, Muid mengalami memar di bagian muka, punggung, rahang, dan tangan akibat dipukuli massa. "Bus jalur IX CB 1841 jurusan Cicaheum-Leuwipanjang dengan pengemudi Rukman sekitar pukul 13.30 saat melintas dari Cicaheum menuju Leuwipanjang dilempari pengemudi angkutan kota yang akan berunjuk rasa ke Gedung Sate," katanya.

Kaca depan bus tersebut pecah, dan wiper patah akibat ditarik pengemudi angkutan kota. Namun, pengemudinya selamat dan tidak mengalami luka apa pun.

Diki melanjutkan, bus CB 1628 dengan nomor polisi D 7956 AC jalur VII tol jurusan Dipatiukur-Jatinangor dengan pengemudi Ipin pada pukul 14.00 di depan Gedung Pusdai Bandung diserang massa yang melempari dengan batu dan menganiaya pengemudinya. "Pengemudi Ipin mengalami luka benjol di bagian kepala sebelah kanan dan luka di tangan akibat menangkis pukulan," katanya.

Sedangkan bus CB 3271 jalur VII tol jurusan Dipatiukur-Jatinangor dengan pengemudi A Mulyana sekitar pukul 14.30 dihadang sekelompok pengemudi angkot. Mereka melempari dengan batu sehingga kaca depan dan kiri samping pecah, tetapi pengemudinya selamat.

Kasubag Rumah Tangga Perum Damri Bandung, Euis Sumarni, mengatakan, dua karyawan Damri yang mengalami luka langsung dibawa ke rumah sakit terdekat guna memperoleh pertolongan medis. "Dua karyawan Damri itu juga divisum sebagai tanda bukti  adanya penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab," katanya.

Euis mengatakan, sejak Senin pukul 09.00 pihaknya telah menarik semua kendaraan yang beroperasi khususnya jalur VI jurusan Elang-Jatinangor, dan jalur VIII jurusan Tanjungsari-Kebon Kalapa. "Tetapi di luar dugaan di luar jalur yang dilewati TMB itu banyak bus kami yang terkena amukan massa, seperti di jalur VII jurusan Dipatiukur-Jatinangor Tol dan jalur IX jurusan Cicaheum-Leuwipanjang," katanya.

Mengenai total kerugian yang dialami Damri, Auis mengatakan belum menghitungnya. "Nanti bagian teknik yang akan menghitungnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com