Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Enak Hati, Kue Kranjang Pun Tak Kan Jadi

Kompas.com - 20/01/2009, 20:33 WIB

Sebenarnya, dengan kenaikan harga bahan bakunya, Veronika menuturkan, harga kue kranjang pun dinaikkan lebih dari harga jual sekarang. Namun, dengan mempertimbangkan daya beli konsumen, kenaikan harga tahun ini hanya Rp 2.000 per kg dibanding harga tahun kemarin.  

Kalau dinaikkan terlalu banyak, kami takut kue kranjang kami justru tidak laku dijual, ujarnya.

Bahan baku pembuatan kue kranjang terdiri dari tepung ketan, gula, dan tambahan bahan-bahan perasa seperti vanili atau coklat. Selain itu,, menurut Veronika, keluarganya juga bisa membuat aneka rasa lain seperti frambozen, durian, dan pandan, sesuai pesan an.

Di luar masalah mahalnya harga bahan baku, Ny Widowati menerangkan, usaha pembuatan kue kranjang yang dikelola keluarganya, juga diterpa dampak krisis global. Hal ini terlihat dari menurunnya volume pemesanan kue kranjang hingga 50 persen dibanding tahun lalu. Jika tahun lalu, penjualan kue kranjang bisa mencapai 1,5 kuintal per hari, maka pada saat sekarang hanya berkisar 70 kilogram (kg) hingga 80 kg per hari.

Tidak hanya itu, masuknya pesanan kue kranjang, tahun ini berjalan lebih lambat. Biasanya, kami sudah mulai menerima pesanan sebulan sebelum Imlek. Namun, tahun ini, karena pesanan sepi, maka kami pun baru mulai membuat kue kranjang selama dua minggu ter akhir, terangnya.

Kue kranjang atau Nian Gao, dalam tradisi masyarakat Tionghoa adalah kue wajib yang harus terhidang saat perayaan Imlek. Nian berari tahun dan Gao berarti kue atau bisa juga dimaknai tinggi. Dalam penyajiannya, kue ini sering disusun dari yang besar dan k ue yang paling kecil diletakkan di bagian puncaknya. Sama seperti kue-kue lain yang disajikan saat Imlek, kue kranjang dibuat dengan citarasa manis. Hal ini sekaligus sebagai sebuah pengharapan agar kehidupan berjalan lebih manis dibanding tahun sebelumnya .

Maka, cicipilah kue kranjang dengan hati yang manis, dengan pengharapan yang manis sekalipun krisis global masih terus menghadang...

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com