Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Fajar di Papandayan

Kompas.com - 13/03/2009, 15:12 WIB

JARUM jam menunjukkan pukul 01.00 ketika rombongan Garut Fam Trip yang terdiri dari perwakilan biro perjalanan wisata dari Bandung dan Jakarta dan sejumlah wartawan dibangunkan oleh panitia. Berat rasanya membuka mata dan memaksakan kaki untuk melangkah ketika orang lain sedang nikmat-niktmatnya tidur.

Garut Fam Trip adalah sebuah kegiatan tur keliling yang diprakarsai oleh beberapa pengelola hotel dan restoran di Garut beberapa waktu lalu. Tujuannya adalah mengenalkan lebih dekat obyek-obyek wisata yang potensial di daerah kaya panas bumi itu sehingga agen perjalan wisata bisa mempromosikannya kepada wisatawan asing.

Satu kegiatan yang paling dinanti oleh semua peserta adalah menanti terbitnya sang fajar di puncak Gunung Papandayan. Untuk itu, kami harus berjuang melawan kantuk untuk bangun dan bergegas berangkat menuju gunung yang berada di Kecamatan Cisurupan itu.

Ya, menanti matahari terbit dari puncak Gunung Papandayan. Motivasi itulah yang menjadi pendorong para peserta Garut Fam Trip tetap berangkat. Ada sekitar lima kendaraan termasuk dua bus yang mengangkut para peserta.

Menurut Ketua Panitia Garut Fam Trip Goya A Mahmud, seperti halnya di Gunung Bromo, menanti matahari terbit di Gunung Papandayan juga potensial untuk dikemas dalam paket perjalan wisata. Diharapkan, ini menjadi ikon baru wisata Garut.

Perjalanan menuju Papandayan dini hari itu berjalan lancar karena memang pada jam segitu jalan raya sangat sepi. Pukul 02.30 rombongan tiba di tempat parkir obyek wisata Gunung Papandayan. Begitu keluar dari mobil hawa dingin menusuk tulang pun langsung terasa. Para peserta harus mengenakan jaket, sarung tangan, penutup kepala, dan sepatu untuk mengurangi rasa dingin.

Setelah berdoa bersama kami pun melangkahkan kaki menuju lokasi yang dituju. Berbekal lampu senter kami berjalan beriringan satu-satu. Dari kejauhan, peserta rombongan yang membawa lampu senter bagaikan kunang-kunang yang berjalan beriringan di gelapnya malam.

Di 10 menit pertama perjalanan belum berat. Semakin tinggi kita mendaki semakin berat kaki untuk melangkah. Jantung berdetak kencang dan keringat mulai bercucuran. Beberapa di antara kami harus berh enti sejenak mengumpulkan tenaga untuk melan jutkan perjalan.

Di ketinggian tertentu rombongan melewati kawah yang mengepulkan asap dan mengeluarkan suara mendesis. Bau belerang pun menyengat hidung.

Tidak terasa 45 menit telah berlalu ketika kami sampai di lokasi yang dituju. Lega rasanya rasa letih ini harus berakhir, setidaknya untuk beberapa saat. Sebabnya, kami masih harus mengeluarkan tenaga dalam perjalan pulang menuruni gunung.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com