Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Bawa Hoki, Bawa Rezeki

Kompas.com - 23/03/2009, 12:43 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dikenali dengan nama asing aglaonema, yang berasal dari bahasa Yunani,-- aglaos (sinar) dan nema (benang), Sri Rejeki dipercaya memberi energi dan keuntungan. Tanda jelasnya membawa rezeki bisa dilihat dari goresan, totol-totol, atau warna kuat lain yang muncul di daunnya. Tahun lalu, harga tanaman ini bisa mencapai 500 ribu rupiah, karena harga dipatok berdasarnya per daunnya.  

Selain Sri Rejeki, masih sembilan tanaman lagi yang dipercaya bisa membawa hoki. Inilah mereka:  

Buah Naga (hylocereus undatus)
Dikenal dengan nama Dragon Fruit, buah unik asal Meksiko, Amerika Tengah, ini sebenarnya punya banyak khasiat. Dengan kandungan serat tinggi, khasiat buah ini bisa memperlancar proses pencernaan, meningkatkan fungsi metabolisme tubuh, menjaga kesehatan jantung, dan mengandung zat besi menambah darah. Selain itu, buah ini mampu mengikat zat karsinogen yang kerap menyebabkan kanker pada manusia.

Uniknya, di mata orang Vietnam atau Cina, thang loy atau pataya,-- nama alinlain mereka di Thailand dan Cina, buah naga dianggap sebagai tanaman pembawa berkah. Lantaran itulah, tidak perlu heran jika di kedua negara itu Buah Naga seringkali diletakkan di atas meja altar, tepat di antara dua ekor patung naga berwarna hijau  

Bambu Hoki (dracaena sanderiana)
Dikenal dengan nama Bambu Jepang, tanaman berasal dari Cina ini juga dikenal sebagai Lucky Bamboo. Selain enak dilihat, bambu ini juga dipercaya akan membawa hoki bila diletakkan di sudut ruangan.

Baik di Cina atau Jepang, selain memberi kenyamanan, tanaman ini dipercaya memiliki energi "tersendiri". Berfungsi sebagai penyaring udara yang baik, Bambu Hoki atau Bambu Jepang ini bisa mendatangkan chi atau energi positif  

Euporbia (euphorbia milii)
Berjuluk 'Grown of Thorn', tanaman ini berasal dari Madagaskar. Di kawasan Asia, khususnya Cina, para pehobi tanaman menyebutnya pak sien hwa atau bunga delapan dewa. Hal itu terinspirasi oleh posisi kelopaknya yang berhadapan dan  membentuk angka delapan.

Kehadiran sosok tanaman ini dipercaya mampu membawa hoki. Semakin besar dan banyak bunganya, Euphorbia dipercaya membawa keberuntungan dan kesuksesan bagi pemiliknya. Duri-duri yang bertumbuhan di batangnya diyakini pula berfungsi sebagai pengusir roh-roh jahat. Tidak salah, jika di Thailand pohon ini populer dengan sebutan Poysian, atau tanaman keberuntungan si pembawa kesuksesan dan kemakmuran.

Buah Tin (ficus carica)
Di Indonesia Buah Tin diketahui berkhasiat sebagai formula pengencer dahak, penghancur batu saluran kencing, serta penyeimbang diabetes. Disebut juga dengan Buah Ara atau Prabumulih, asal buah ini dari Jordania, Timur Tengah. Buah "Pembawa Rezeki" ini seperti kurma, selain bisa langsung dikonsumsi karena rasa manisnya, bisa juga dimanfaatkan sebagai buah kering seperti kurma.

Delima (punica granatum)
Suku Jawa kerap memakainya sebagai salah satu buah untuk menu rujak di upacara tujuh (nujuh) bulanan. Lain halnya dengan bangsa Yunani. Mereka percaya, buah ini merupakan lambang kesuksesan dan kesuburan.

Setiap malam tahun baru, orang Yunani biasa menebarkan biji buah delima ke arah pintu rumah, toko, atau kantor agar hoki mereka di tahun baru bisa lebih besar

Jeruk Kasturi (citrus mitis)
Cerah warnanya dijadikan perlambang keceriaan dan kebahagiaan. Kelebatan hijau daunnya dianggap pula sebagai lambang kemakmuran. Ia adalah emas, berkah, dan kesejahteraan, bagi mereka yang menanam, merawat, atau memilikinya.

Tidak heran, karena itulah, Jin Ju atau Jeruk Kasturi, selalu hadir sebagai bawaan wajib dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Keberadaannya di perayaan itu melambangkan rezeki berlimpah, yang diharapkan datang mengisi lembar tahun berikutnya. Jeruk Kasturi adalah lambang kekayaan, juga pembawa perdamaian.

Jeruk Jari Budha (Citrus medica sacodactylis)
Jeruk lainnya adalah Jeruk Jari Budha. Hiong hi atau citron, panggilan lain jeruk ini, adalah pembawa kenyamanan hidup serta pemberi kedamaian. Disebut Jeruk Jari, tanaman buah jeruk asal Cina ini berbentuk seperti jari, di mana umat Budha memakainya dalam beberapa ritual keagamaan atau adat.  

Nanas Simbol Raja (ananas sp)
Huang li atau Raja, begitulah nama nanas didapuk dalam bahasa Cina. Karena itulah, buah yang sebenarnya berasal dari Amerika Latin ini biasanya nanas diletakkan di atas meja persembahan. Hal tersebut perlambang raja tidak kekurangan rezeki hingga ke anak cucunya.

Seperti rezeki melimpah yang diterima oleh para raja dan dibagikan secara turun-temurun ke seluruh anak cucunya, nanas dapat memberikan rezeki melimpah ruah.

Wijaya Kusuma (epiphyllum oxypetalum)
Queen of the Night. Begitulah julukan untuk tanaman kaktus tidak berduri. Tak lain, karena Wijaya Kusuma dikenal sebagai bunga yang hanya mekar di malam hari. Berasal dari Amerika Serikat, tanaman ini menyebar ke wilayah Timur, hingga ke Cina dan Indonesia. Bangsa Cina meyakini, keindahan dan keanggunannya dipercaya pula sebagai pembawa hoki

(Berbagai Sumber)


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com