Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (177): Simetris

Kompas.com - 09/04/2009, 10:12 WIB

          “Narai takbir!!!” teriak kakek tua berjenggot putih.
          “Allahuakbar!!!” Massa Pakistan menyahut. Suaranya lemah, tak ada apa-apanya dibandingkan genderang yang ditabuh di India sana.

Kakek Mehruddin marah, ia berteriak lagi.

          “NARAI TAKBIR!!!”

Balasannya kini sedikit lebih keras.

          “Narai Risallah!!!” serunya, sambil mengacungkan kedua tangannya.

Bendera besar Pakistan yang dipegangnya berkibar gagah.

          “Ya Rasulullah!!!” jawab para pendukung Pakistan.
          “Narai Haidri!!!” jerit sang kakek.
          “Ya.....Ali!!!” massa Pakistan menyahut. Kata ‘Ya’ diucapkan panjang, dan nama ‘Ali’ dihentakkan dalam satu hentakan.

Semangat para pemuda Pakistan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan semangat Kakek Mehruddin yang begitu gagah berani di hadapan lautan ribuan pendukung Hindustan. Ia seperti David yang mungil yang tak gentar oleh kepersaan Goliath. Lantunan teriakan dan slogan kejayaan Pakistan terus mengalir dari mulutnya.

Kalau di India sana ada grup band yang memainkan lagu kebangsaan yang menggelorakan semangat kebangsaan negeri Bharat, Pakistan pun tak mau kalah.. Lagu-lagu mars mengalir sendu dari kaset yang sudah tak karuan suaranya.

Atraksi utama dimulai. Sepasang prajurit Pakistan, berpakaian kamiz hitam dengan celana hitam plus topi hitam berbentuk kipas, melangkah dengan gerakan baris-berbaris yang mengangkat kaki tinggi-tinggi sampai lebih dari sudut tegak lurus. Mereka bergerak menuju gerbang perbatasan. Dari arah India juga datang sepasang tentara perbatasan, berseragam coklat dan juga topi bertopi kipas warna merah, dengan gerakan yang sama persis.
 
Pakistan dan India memang bak cermin. Jika yang satu berbuat sesuatu maka yang satunya akan membalas secara resiprokal. India dan Pakistan adalah dua bayangan yang saling tak akur. Yang satu menikam dengan pisau, satunya lagi akan membalas dengan belati. Kalau yang satu membikin bom atom, esoknya yang satu akan membuat bom nuklir. Kedua bayangan ini saling bersaing, tak ada yang mau kalah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com