Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (177): Simetris

Kompas.com - 09/04/2009, 10:12 WIB

Sementara garis perbatasan di tengah, tepat di antara kedua gerbang, tampak begitu gamblang oleh pendukung kedua negara.. Tetapi tak banyak yang bisa melintas garis ini, mengetahui kehidupan di seberang garis dengan mata kepala sendiri. Dunia yang sama sekali berbeda tersembunyi di balik garis sana, tetapi perbedaan itu terbungkus kesimetrisan yang tiada habis.

Di perbatasan ini, semangat kebangsaan yang simetris ini dibenturkan satu sama lain. Garis batas di antara kedua pintu gerbang itulah yang menjadi cerminnya. Langkah-langkah kaki para tentara perbatasan begitu tinggi, nyaris menyentuhkan lutut ke wajah. Pendukung Pakistan bersorak-sorai menyemangati jagoan mereka. Di sebelah garis sana, tak mau kalah, ribuan pendukung India berseru dahsyat. Sama persis, hanya lakonnya saja yang berbeda. Ini adalah teater nasionalisme yang dimainkan di garis batas.

Bendera Pakistan diturunkan menyilang dari gerbang kiri ke kanan. Bendera India sebaliknya. Kedua bendera turun serempak. Tak ada yang mau benderanya berada di bawah bendera yang lain. Keduanya sejajar setiap saat. Ketika sampai ke bawah, tentara Pakistan menerima bendera dan langsung melipatnya. Di sebelah sana, dalam tempo yang sama persis, gerakan yang simetris dilakukan oleh tentara India.

Dengan menghentakkan kaki dan pandangan tajam, tentara kedua negara berhadapan. Kaki diangkat tinggi-tinggi dan tangan diselentingkan.. Mereka bersalaman, tetapi hanya seujung jari, sekelebat. Mereka langsung berbalik ke arah negara masing-masing, berbaris dengan langkah gagah membawa bendera nasional.

Pintu gerbang Pakistan tertutup. Pada saat yang sama, pintu India juga ditutup. Giliran para pendukung yang turun dari podium, mengelu-elukan tentara masing-masing yang membawa harum nama bangsa. Semuanya simetris. Di sebelah gerbang sana kejadiannya persis sama.

Simetrisme malah membuat perseteruan kedua negara ini jadi berharmoni.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com