Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perairan Gresik Tercemar Hidrokarbon Cair

Kompas.com - 13/04/2009, 17:03 WIB

GRESIK, KOMPAS.com - Kawasan perairan Manyar di sekitar pelabuhan Maspion Gresik tercemar tumpahan cairan hidrokarbon cair dari proses operasional penyulingan minyak dan gas PT Hess Indonesia Pangkah Limited.

General Manager Affair Kawasan Industri Maspion Bud i Lembono Senin (13/4) mengatakan sebagai pengelola kawasan pihaknya sudah mengirimkan surat untuk mendapatkan penjelasan dari PT Hess mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada Rabu pekan lalu.

Tumpahan itu terjadi sejak Rabu (8/4) pukul 09.00. Begitu ada laporan tumpahan cairan hitam seperti minyak mentah sebagai pengelola Kawasan Industri Maspion (KIM) langsung meminta penjelasan kepada PT Hess. "Kami khawatir nanti dikira itu limbah apa. Masa lah itu kan bisa berdampak sosial. Sementara ini dari sisi lingkungan berpengaruh pada tanaman mangrove dan batu-batu di sekitar pantai jadi hitam," kata Budi.

"Sejauh ini memang belum berdampak ke dalam kawasan industri. Namun pengelola KIM telah meminta penjelasan secara teknis, sebab dikhawatirkan pencemaran itu berdampak pada industri atau masuknya investor. Sementara secara visual cairan itu baru mencemari laut. Dampak ke depannya belum diketahui karena belum ada penjelasan resmi dari Hess," katanya.

Tumpahan minyak mentah itu dikhawatirkan akan mencemari biota laut. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan-lahan Basah atau Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) Prigi Arisandi saat dihubungi Kompas menyatakan seharusnya pengelola bisa mengantisipasi sebelumnya agar tidak terjadi tumpahan.  

"Polisi harus menyelidiki kasus ini terlepas ada laporan warga atau tidak. Polisi bisa menindak tanpa ada aduan karena laut tercemar dan pencemaran itu membahayakan lingkungan sekitar dan mengancam kelangsungan biota laut," tuturnya.

Menurut dia, kelalaian pada eksplorasi dan eksploitasi migas bida berdampak pada lingkungan. Operator seharusnya sudah menyiapkan alat dan standar operasional bagaimana tidak terjadi kebocoran pipa atau atau sampai ada tumpahan minyak.

Jajaran kepolisian Resor Gresik masih menyelidiki kasus tersebut. Kepala Kepolisian Resor Gresik Ajun Komisaris Besar M Iqbal menyatakan penyebab tumpahnya cairan itu masih diselidiki polisi bersama badan lingkungan hidup serta tim laboratorirum forensik.

Polisi juga akan meminta keterangan dari Badan Penanggulangan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Provinsi Jawa Timur dan saksi ahli. Jika terbukti ada pelanggaran tindak pidana lingkungan bisa dijerat Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup.

Kepala Kepolisian Sektor Manyar Ajun Komisaris Darsuki menambahkan cairan itu sampai ke laut melalui saluran pembuangan limbah. Cairan itu tumpah di area produksi PT Hess kemudian masuk ke saluran pembuangan limbah. Cairan hidorkarbon ikut mengalir ke laut melalui saluran limbah.

Luberan cairan menyebar hingga radius 200 meter dikumpulkan mengunakan oil boom. Petugas menggunakan mesin penyedot untuk membersihkan tumpahan cairan pekat itu. Hingga Senin (13/3) pembersihan sudah mencapai 50 persen. Polisi terus menyelidiki tumpahan cairan pekat itu dan mengawasi proses pembersihannya. Sample yang diambil berupa air laut yang tercemar, tumbuhan dan ular yang mati.

Menurut Humas Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BP Migas) Amir Hamzah BP Migas memang telah menerima laporan terjadi tumpahan cairan di kawasan pelabuhan Manyar Gresik. "Namun lebih jelasnya masalah itu bisa ditanyakan ke Hess langsung. Kami tidak berwenang memberikan pernyataan keluar," katanya.

Plant Manager PT Hess Indonesia Pangkah Ltd Ricky Riswandri menyatakan yang tumpah bukan minyak mentah, namun campuran segala bentuk minyak dan gas yang dikenal liquid hydrocarbon (hidrokarbon cair). Tumpahan cairan tersebut sudah dilokalisir dengan oil boom agar tidak meluber ke laut.

Hess secara teknis juga belum belum tahu pasti penyebannya. Kini masih diinvestigasi apa tumpah, merembes atau bocor. Masalah itu telah dilaporkan ke Badan Pengatur Kegiatan Hulu Minyak dan Gas atau BP Migas. Pekerja juga berupaya membersihkan tumpahan hidrokarbon cair.

"Untuk menghindari luberan meluas lokasi dibersihkan dengan spon. Tumpahan minyak dari Hess dikumpulkan dengan oil boom seluas 100 meter X 300 meter di bibir pantai pelabuhan Maspion Manyar Gresik agar tidak meluber ke laut. Hingga saat ini berapa banyak yang tumpah dan berapa nilai kerugian belum dihitung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com