Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandung, Tidak Cuma Punya FO dan Kuliner

Kompas.com - 20/04/2009, 08:12 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Kabupaten Bandung merupakan daerah yang terkenal dengan berbagai macam wisata, seperti wisata belanja di factory outlet (FO) dan kuliner di Provinsi Jawa Barat, juga memiliki banyak potensi wisata yang masih belum tergali, terutama wisata bumi.
     
"Kabupaten Bandung memiliki potensi wisata yang menawarkan keindahan alam dengan berbagai macam sejarah di dalamnya," kata T Bachtiar dan Budi Barahmantyo, penulis buku Wisata Bumi, Cekungan Bandung yang diluncurkan dalam pembukaan peringatan HUT Konferensi Asia-Afrika (KAA) ke-54 di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika Bandung, akhir pekan kemarin.
     
Pada diskusi buku tersebut kedua penulis memperkenalkan potensi-potensi wisata bumi yang berada sangat dekat dengan orang-orang di Bandung, yakni sekitar Kabupaten Bandung yang pada masa prasejarah merupakan cekungan dan dalam perkembangannya banyak ditemukan peninggalan artefak dan bukti-bukti geologis peninggalan zaman prasejarah.
     
Menurut Bachtiar, dia mulai menjelajahi alam Kabupaten Bandung sejak meninggalkan kota kelahirannya di Pameungpeuk, Garut, tahun 1974. Saat itu ia kehilangan aroma desa, seperti aroma tanah, hujan, dan kabut.
     
Kemudian ia mulai menjelajahi alam dan mendapati banyak sekali kekayaan alam bandung di dalamnya. Ia masih ingat bagaimana rasanya memandangi alam dengan tetesan embun di ujung rumput dan sinar matahari yang terbias oleh embun.
     
Pada tahun 2000-an Bachtiar yang juga seorang dosen di Fakultas Ekonomi Univesitas Langlangbuana mengajak sejumlah guru untuk melihat keindahan Goa Pawon. Di sana pula ia menemukan banyak artefak zaman prasejarah dan  bertemu dengan Budi. Ternyata Budi memiliki hobi yang sama dengan Bachtiar dan sedang meneliti bebatuan yang ada di Goa Pawon.
     
Dia sengaja mengajak guru karena guru dapat menceritakan kembali kepada murid-muridnya dan tiap tahun akan berganti sehingga tiap tahunnya semakin banyak siswa yang memahami keindahan dan sejarah cekungan Bandung.
     
Bahctiar dan Budi sama-sama intens menulis di media massa tentang bagaimana pentingnya konservasi alam di Kabupaten Bandung. Sampai akhirnya tulisan-tulisan mereka dibukukan oleh Lembaga Geologi dengan judul Geowisata, Sejarah Bumi Bandung pada tahun 2006 dan diterbitkan kembali dengan revisi menjadi Wisata Bumi, Cekungan Bandung.
     
Bachtiar dan Budi melalui bukunya mengajak semua masyarakat bandung untuk dapat menemukan kembali Bandung dengan segala keramahan masyarakat dan keindahan alamnya. Diceritakan dalam buku bagaimana catatan perjalanan dan pengalaman berwisata di alam Bandung. "Hal yang bisa dilakukan dengan perjalanan setengah hari mungkin Goa Pawon, lagi pula Goa Pawon adalah tempat yang paling menarik," kata Budi yang juga dosen geologi di ITB.
    
Budi mengajak para pemilik biro wisata mengembangkan potensi wisata bumi tersebut. Budi, Bachtiar beserta rekan-rekannya bersedia membantu dari segi interpretasi biologi. Masih banyak potensi lain yang bisa digali, contohnya retakan banjaran dan bukit kapur yang ada di Padalarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com