Banjir di Samarinda Ganggu Ujian Nasional

SAMARINDA, KOMPAS.com - Banjir satu meter karena curah hujan tinggi dan meluapnya Sungai Karangmumus mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional siswa SLTA di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (20/4).

Banjir satu meter merendam SMK PGRI 1. Akibatnya, 21 siswa menempuh UN Bahasa Indonesia di SMK Negeri 1. Siswa mengetahui akan mengikuti tes di tempat lain ketika datang ke sekolah menjelang UN dimulai.

"Kami ke SMK Negeri 1 ada yang naik motor dan ada yang diantar mobil sekolah, " kata Fatmawati (18), siswa Kelas III Akuntansi seusai UN.

Dia berangkat dari rumahnya yang kebanjiran setengah meter memakai ke meja seragam tetapi bercelana pendek dan bersandal. Sepatu dan rok seragam abu-abu dibawa dalam tas dan dipakai di tempat UN berlangsung.

Kondisi serupa juga dialami oleh Amiza (17) dan Seidatul Bariah (17), siswa Kelas III Akuntansi lainnya. Rumah mereka di Kecamatan Samarinda Utara kebanjiran hingga satu meter. "Saya naik perahu yang ditarik bapak d ari rumah ke jalan raya tempat parkir sepeda motor," kata Amiza.

Karena pemindahan itu, menurut Kepala SMK Negeri 1 Suwan, siswa SMK PGRI 1 datang terlambat sekitar 15 menit. "Ujian berlangsung pukul 08.15 Wita sampai pukul 10.15 Wita. Waktu mengerjakan 50 soal pilihan ganda tetap dua jam," katanya yang juga Ketua Subrayon 1 SMK Se-Samarinda.

Ketua Ujian Nasional-Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional Samarinda Ibnu Arabi mengatakan, banjir membuat puluhan siswa terlambat mengikuti tes. Sementara itu tiga siswa dari SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, dan SMK Negeri 6 tidak hadir tanpa alasan jelas.

Ibnu mengatakan, siswa SMK Darussalam terpaksa mengerjakan soal Bahasa Indonesia di kelas yang kebanjiran sehingga tidak bersepatu. Siswa SMK YPS menempuh UN di lantai dua sekolah tersebut yang tidak kebanjiran.