Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriuknya Dendeng Baracik Emy

Kompas.com - 24/04/2009, 09:50 WIB

Seporsi dendeng dijual Rp 10.000. Sebelum mampir kedai, jangan lupa tengok jam Anda. Bila waktu sudah melewati pukul 15.00, bisa-bisa dendeng sudah ludes. Maklumlah, dendeng ini banyak diburu penikmat kuliner. Sejak mulai siap disajikan sekitar pukul 11.00, menu ini banyak dicari pengunjung kedai. Bila sudah kehabisan, dendeng bisa dicari pada hari berikutnya karena kedai ini buka saban hari.

Para pemburu dendeng tidak hanya datang dari Solok dan sekitarnya. Penikmat kuliner dari Padang, Sawahlunto, Pekanbaru, hingga Jakarta banyak yang menjadi pelanggan tetap dendeng baracik.

Di salah satu tembok kedai, terpampang foto artis Ira Wibowo dan Katon Bagaskara ketika singgah ke kedai ini. Kedua artis ini memang sempat mampir merasakan dendeng baracik.

”Mereka mampir Februari silam setelah mengikuti peresmian lokomotif uap di Sawahlunto,” ujar salah satu pegawai kedai.

Resep mertua

Dendeng baracik sesungguhnya bukan menu asli milik Emy Salmah. Resep ini diambil Emy dari almarhum mertuanya, Darwis. Tahun 1980, Darwis meracik dendeng seperti yang disajikannya saat ini dan dijual di kedai yang ada di Kayu Aro, Solok.

”Dulu, dendeng ini tidak disebut dendeng baracik. Hanya dendeng begitu saja. Dendeng itu juga tidak dijual sebagai makanan spesifik di kedai milik mertua saya,” papar Emy.

Emy mencicipi pertama kali dendeng ini saat dia hamil. Rasa kecut yang dihasilkan dari air tomat bercampur dengan daging dendeng yang kering menimbulkan rasa yang pas saat dia tengah hamil.

Ketika itu, belum tebersit niat Emy membuka kedai dengan menu dendeng baracik karena saat itu Emy tengah sibuk mengurus bisnis kue bolu.

Setelah orangtua Emy meninggal, kedai warung nasi warisan orangtua ikut terbengkalai. Sebagai anak pertama dari empat bersaudara yang masih tinggal di kampung, Emy berpikir untuk menghidupkan kembali kedai itu. Empat tahun silam, kedai nasi mulai dipegang Emy.

Mulailah ia memikirkan menu khas yang bisa menarik pembeli singgah ke kedai. Di situlah terlintas ide untuk menghidangkan menu dendeng seperti yang disajikan mertuanya puluhan tahun silam. Dia menggunakan nama dendeng baracik seperti yang tampak dari papan nama tempat makan itu. Terbukti, nama itu berhasil menarik perhatian pembeli yang ingin kembali lagi ke situ setelah mencicipi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Hotel Accor Meriahkan Java Jazz 2024 dengan Kuliner dan Hiburan

Travel Update
787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

787.900 Turis China Kunjungi Indonesia pada 2023, Sebagian ke Labuan Bajo

Travel Update
4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

4 Aktivitas yang bisa Dilakukan di Hutan Kota Babakan Siliwangi

Jalan Jalan
Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Sempat Tutup karena Longsor, Kali Udal Gumuk di Magelang Buka Lagi

Travel Update
Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Hutan Kota Babakan Siliwangi : Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

75.000 Orang Kunjungi Candi Borobudur Saat Peringatan Waisak 2024

Travel Update
5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

5 Kota Terbaik di Dunia Menurut Indeks Keberlanjutan Destinasi Global

Travel Update
Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Pengembangan Kawasan Parapuar di Labuan Bajo Terus Diperkuat Penguatan Konten Budaya Manggarai

Travel Update
Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Ada Rencana Penerbangan Langsung Rusia-Bali pada Musim Libur 2024

Travel Update
Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Indeks Kinerja Pariwisata Indonesia Peringkat Ke-22 di Dunia

Travel Update
DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

DIY Ketambahan 25 Warisan Budaya Tak Benda, Pokdarwis Digandeng Ikut Lestarikan

Travel Update
Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Long Weekend Waisak Jumlah Penumpang Kereta Api di Yogya Naik 41 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com