Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Nol (193): Tharparkar

Kompas.com - 01/05/2009, 07:33 WIB

Rasa ingin tahu yang dalam tentang bagaimana perjuangan hidup suku-suku gurun Thar, mengantar saya ke tengah bus kuno yang penuh sesak oleh penumpang. Bukan hanya manusia, tetapi ada pula kambing dan ayam yang menambah meriahnya bus padat ini, plus karung-karung berisi tomat, beras, bawang putih, bawang merah. Ayam-ayam hidup ini memang lebih favorit daripada daging ayam potongan, karena bisa disembelih sewaktu-waktu dan tetap segar setiap saat.

Saya duduk di samping supir, yang mengemudikan bus tua ini menuju ke Mithi, kota kecil di jantung gurun Thar. Tujuan saya adalah dusun Ramsar, sekitar 25 kilometer dari Umerkot, separuh jalan ke Mithi.

Bus tua ini berguncang hebat. Banyak penumpang yang terpaksa berdiri karena tidak ada tempat duduk lagi. Sebagian besar tempat duduk sudah ditempati para wanita. Orang Pakistan punya sebuah sikap yang patut diacungi jempol – tidak akan membiarkan penumpang wanita berdiri penuh derita. Di dalam bus, semua laki-laki berdiri berdesak-desakan. Ayam-ayam berkokok-kokok gelisah. Ada banyak pula penumpang yang terpaksa duduk di atap bus, di sela-sela barang bawaan.

Angkutan umum sudah merambah banyak pelosok gurun Thar. Pemerintah Pakistan sudah membangun banyak jalan raya yang menghubungkan desa-desa ini ke dunia luar. Bahkan perbatasan Korkhropar dengan India di desa Nagaparkar sudah terjangkau kendaraan umum.

Umumnya jadwal keberangkatan bus-bus gurun ini seragam. Pagi-pagi buta berangkat dari desa-desa di pedalaman gurun, dengan tujuan akhir Umerkot. Baru menjelang sore semua bus berangkat dari Umerkot menuju ke desa-desa. Ini sesuai dengan kebutuhan warga pedalaman gurun, menjual hewan ternak ke kota, berbelanja sayur-sayuran, dan kembali lagi ke desa sebelum gelap.

Karena rute dan jadwal yang selalu sama, dengan wajah penumpang yang itu-itu terus, kondektur jadi kenal semua penumpang di bus ini. Tak perlu tanya lagi tujuan perjalanan, sang kondektur sudah hapal di luar kepala tarif karcis tiap orang. Yang berutang pun sudah tak perlu dicatat, semua terekam dengan mantap dalam memorinya.

Bus kuno ini merangkak lambat-lambat. Jarak ke Ramsar harus ditempuh dalam waktu minimal 75 menit.. Itu pun masih ditambah kerja bakti. Padang gurun sering diterpa angin dahsyat, yang menerbangkan partikel-partikel pasir ke segala penjuru. Alhasil, jalan aspal pun ditelan pasir. Tebalnya sampai setengah meter. Bus tua ini tak punya cukup tenaga untuk melintasi jalan berpasir. Para penumpang harus turun, membersihkan muka jalan dari gundukan pasir lembut.

Apa pun bisa jadi alat. Mulai dari sekop, potongan kayu, sampai telapak tangan telanjang. Setelah itu, bus kuno ini harus ditarik beramai-ramai dengan tali tambang. Satu.... dua... tiga...!

Saya teringat, di belahan utara Pakistan, tempat gunung-gunung tinggi menjulang, penumpang bus sering harus bekerja bakti menyingkirkan longsoran batu-batu raksasa yang menutup jalan. Thar adalah sebuah dunia berbeda di negeri yang sama.

Angin gurun terus bertiup, menerbangkan pasir-pasir halus ke dalam sela-sela kerongkongan. Seluruh mulut ini penuh oleh pasir, yang bergemeletuk dengan gigi-geligi. Saya mulai membiasakan diri dengan makanan sehari-hari di tempat ini – pasir.


(Bersambung)

_______________
Ayo ngobrol langsung dengan Agustinus  Wibowo di Kompas Forum. Buruan registrasi!

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com