Megawati: Perempuan yang Melakukan Pemancangan Pertama Suramadu

MALANG, KOMPAS.com — Calon presiden Megawati Soekarnoputri mengingatkan bahwa pemancangan tiang pertama pembangunan jembatan Suramadu untuk menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Madura dilakukan saat masih menjabat sebagai presiden.

"Suramadu baru saja jadi. Tapi yang buat tiang pancang pertama adalah Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Megawati saat silaturahim dan doa bersama capres dan cawapres Megawati-Prabowo dengan ulama dan santri se-Jatim, di Stadion Kahuripan, Turen, Jatim, Minggu (14/6).

Peresmian jembatan tersebut dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni. "Jangan suka lupa. Barang jadi harus lihat permulaannya," kata Megawati. Ia mengatakan, mengakhiri suatu pekerjaan adalah hal yang mudah.

Namun, langkah pertama untuk memulai pekerjaan adalah yang sulit. Jika langkah pertama sudah dilakukan maka langkah selanjutnya akan mudah. "Hal itu harus diingat rakyat Jatim. Suramadu awal pangkalnya adalah berasal dari perempuan," katanya.

Oleh karena itu, kaum perempuan harus bangga karena awal mula Suramadu dibangun oleh perempuan. Menurut catatan, pada 14 Desember 1990, pemerintahan Soeharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 55 Tahun 1990 tentang Pembangunan Jembatan Nasional Surabaya-Madura.

Setelah lama tertunda, kepastian proyek ini dilanjutkan setelah Presiden Megawati Soekarnoputri mengeluarkan Keppres No 79/2003 tentang Pembangunan Jembatan Surabaya-Madura. Pemerintah memutuskan pembangunan jembatan itu dilanjutkan kembali.

Dalam Keppres tersebut, pelaksanaan pembangunan Jembatan Suramadu harus memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Jatim dan Rencana Tata Ruang Kawasan (RTRK) Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila), serta Pamekasan, Sampang, dan Sumenep.

Presiden Megawati lantas mencanangkan pembangunan Jembatan Suramadu pada tanggal 20 Agustus 2003. Pada tanggal 10 Juni 2009, jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Pulau Madura ini diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.