Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menapaki Warisan Dinasti Joseon

Kompas.com - 16/06/2009, 09:41 WIB

”Taman Rahasia sebenarnya tidak tersembunyi lokasinya. Itu hanya untuk menyebut sebuah taman belakang yang hanya boleh dimasuki kaisar dan istrinya atau keluarga kerajaan yang diizinkan,” kata pemandu wisata menjelaskan.

Meskipun banyak pengunjung—pemandu wisata akan memberi waktu 10-15 menit untuk istirahat dan menikmati suasana di Taman Rahasia—tempat itu terasa begitu tenang. Ada sebuah paviliun di sisi atas kolam untuk bersantai bagi kaisar.

Berdekatan dengan Changdeokgung adalah Istana Changgyeonggung. Dibangun oleh raja keempat Dinasti Joseon, Kaisar Sejong (1418-1450), untuk ayahnya, Kaisar Taejong, istana ini sering digunakan sebagai tempat kediaman permaisuri dan para selir.

Semasa kolonialisme Jepang (1905-1945), Changgyeonggung dijadikan kebun binatang dan taman botani. ”Saya masih ingat semasa kecil pergi ke tempat ini untuk melihat berbagai macam binatang,” ujar Sue. Kebun binatang dan taman botani dipindahkan tahun 1983. Setelah renovasi selama bertahun-tahun, Changgyeonggung mendapatkan kembali kemegahannya.

Perjalanan berlanjut ke istana berikutnya, Istana Deoksugung. Istana ini pernah menjadi istana utama bagi Dinasti Han yang Besar (1897-1910). Pada masa kejayaannya, Deoksugung berukuran tiga kali lipat dari luasnya saat ini dan terdiri atas banyak bangunan.

Deoksugung muncul sebagai pusat sejarah modern Korea tahun 1897. Itulah sebabnya, lokasinya kini dikelilingi gedung-gedung pencakar langit. Setelah Kaisar Gojong meninggal tahun 1919, Jepang menjual sebagian wilayah istana lalu mengembangkan tanahnya sebagai taman publik.

Modernisme

Ada dua bangunan bergaya Barat di dalam kompleks Deoksugung. Seokjojeon, gedung dari batu—bukan kayu seperti bangunan istana—bergaya neoklasik digunakan sebagai kediaman Kaisar Gojong. Bangunan lain adalah Museum Seni Nasional Deoksugung. Kedua bangunan itu dibangun sebagai bagian dari upaya Dinasti Han yang Besar menuju modernisme.

Istana terakhir yang kami kunjungi adalah Istana Gyeonghuigung. Dulu, istana ini merupakan istana kedua tempat para kaisar tinggal dalam keadaan darurat. Semasa invasi Jepang ke Korea, sekolah Jepang dipindahkan ke dalam istana.

Salah satu daya tarik bagi pengunjung Gyeonghuigung adalah penampilan para pelajar taekwondo, ilmu bela diri asal Korea, dari Kukkiwon, markas besar taekwondo. Ada program pertunjukan taekwondo dan latihan taekwondo bagi orang asing setiap hari, kecuali Senin.

Sue menuturkan, musuh utama istana-istana megah itu adalah api karena bahan utama istana adalah kayu. Kebakaran besar pernah menghancurkan hampir seluruh bagian Lima Istana Agung. Pada tahun 1592 itu kerusakan parah terjadi saat Jepang menginvasi Korea. ”Hampir seluruh istana rata dengan tanah,” tutur dia.

Sepenting apa institusi istana itu bagi warga Korea? ”Bangunan-bangunan itu adalah penghubung kami dengan leluhur pendiri bangsa ini, yang bisa membawa kami seperti sekarang ini. Itu sebabnya, pemerintah bersedia mengeluarkan dana sangat besar untuk renovasi dan konservasinya,” ujar Sue.

Manajer Umum Organisasi Pariwisata Korea Harry Oh mengatakan, bagi mereka yang tidak ingin dipusingkan dengan sejarah, kompleks istana-istana itu bisa menjadi tempat rekreasi dan mencari kesejukan di tengah hiruk-pikuk kota besar. ”Kalau Anda bisa rasakan, sekarang Anda tidak seperti sedang berada di Seoul,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com