Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wayang Beber Pacitan Terancam Punah

Kompas.com - 19/07/2009, 03:38 WIB

Pacitan, KompasKesenian tradisional wayang beber, salah satu jenis wayang yang lahir di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, terancam punah. Kesenian itu semakin terlupakan di daerahnya dan belum banyak upaya untuk mengangkat kembali.

Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Institut Seni Indonesia Surakarta Joko Aswoyo, Kamis (16/7) di Pacitan, menyatakan, wayang beber merupakan jenis wayang yang unik karena digambar di atas kertas gedog. Wayang itu berukuran 0,6 meter x 3 meter sehingga harus digulung jika tidak dipakai.

Dalang menggelar gulungan dan memberi narasi dengan diiringi gamelan. Setiap gulung wayang beber terdiri atas beberapa adegan yang disebut jagong. Wayang beber biasa dimainkan saat acara ruwatan, syukuran, dan penyembuhan penyakit.

Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Pacitan Johan Perwiranto mengatakan, saat ini hanya tersisa enam gulung wayang beber asli di Pacitan. Namun, wayang yang bercerita tentang siklus Panji itu disimpan pemiliknya di Desa Gedompol, Donorojo.

”Pemerintah tetap akan mengambil alih, tetapi sekarang belum memiliki uang ganti rugi yang akan diberikan kepada pemilik wayang itu,” kata Johan.

Wayang beber, kata Joko, termasuk langka karena lahir di dua daerah, yaitu di Gunung Kidul (DI Yogyakarta) dan Pacitan (Jatim). Wayang beber Pacitan memiliki gambar latar belakang yang lebih kaya detail dan teknik pembuatannya lebih sulit.

Joko menyayangkan keindahan wayang beber Pacitan dilupakan warga. (den)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com