Ilham Khoiri
Sukses novel dan film Laskar Pelangi segera memicu harapan baru bagi masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan pasang julukan "Negeri Laskar Pelangi", mereka berusaha mendorong kebangkitan Pulau Belitong- yang kini terbagi dalam dua kabupaten: Belitong dan Belitong Timur. Itu terlihat dari penyegaran wajah kota, peningkatan wisatawan, dan gairah masyarakat menyambut harapan baru.
Perubahan terbesar tampak di Manggar, ibu kota Belitong Timur, yang kini memiliki kompleks perkantoran yang bagus. Hampir semua jalan raya penting di pulau itu, misalnya, sudah beraspal mulus, bahkan hingga masuk ke pelosok menuju pantai yang dijadikan obyek wisata. Jalan raya di tengah kota diperlebar. Beberapa gedung baru tengah dibangun, termasuk beberapa yang dikabarkan akan dijadikan hotel.
Perubahan di sektor wisata tampak di sekitar Tanjung Pandan, ibu kota Belitong. Pantai Tanjung Tinggi dan Tanjung Kelayang-dua pantai indah berjarak sekitar 25 kilometer dari Tanjung Pandan, yang dijadikan tempat shooting Laskar Pelangi-kini ramai dikunjungi wisatawan lokal dan mancanegara.
Rod Swift (61), warga Inggris, contohnya, sangat menikmati pantai itu karena punya pasir putih, air jernih, dan batu susunan granit indah luar biasa. "Rasanya saya ingin mati tua di sini saja," katanya dengan mimik serius.
Lonjakan wisatawan
Meski belum ada catatan resmi, masyarakat lokal, para pedagang suvenir, dan pengelola penginapan merasakan lonjakan wisatawan setelah ledakan novel dan film Laskar Pelangi. Mereka itu bisa wisatawan biasa, kelompok fotografer, atau turis asing. "Dulu, pantai ini sepi. Sekarang ramai sekali dan puluhan tamu menginap di sini," kata Rudi Helwansa, manajer Kelayang Beach Cottages di Tanjung Kelayang.
Di Belitong Timur, efek novel dan film pada wisata lebih kentara lagi. Sebagian turis sengaja datang demi menelusuri jejak Laskar Pelangi di Gantong. Mereka menengok sekolah bekas pembuatan film yang hampir roboh, mengunjungi rumah Ikal dan Bu Muslimah (dua tokoh penting dalam cerita), dan melihat pasar Gantong.
"Bahkan, ada paket tur khusus Laskar Pelangi," kata Yusmawandi, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitong Timur.
Pemilik rumah yang dijadikan shooting film pun merasakan kunjungan wisatawan. "Lebih dari 200 orang yang bertamu. Rumah ini masuk majalah," kata Ahmad Ismail (70), pemilik rumah untuk shooting rumah Ikal dan Pak Arfan.