Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendambakan Ketenteraman di Pamijahan

Kompas.com - 28/08/2009, 09:03 WIB

Dwi Erianto

Tak dimungkiri, ziarah telah menjadi tradisi bagi sebagian masyarakat Indonesia. Tradisi itu tak hanya dilakukan terhadap leluhur, orangtua, atau anggota keluarga yang dicintai. Tradisi juga itu meluas dengan berziarah ke makam tokoh penyebar agama yang penuh karisma dan sangat dihormati.

Tak semua peziarah mengunjungi makam tokoh agama untuk meminta sesuatu yang berkenaan dengan hajat hidupnya. Sebagian di antaranya berziarah justru untuk mendapatkan ketenangan jiwa dan pikiran. Dengan cara itu akan tumbuh kembali motivasi dan kesadaran beragama setelah disibukkan oleh rutinitas yang melelahkan.

Salah satu obyek wisata religius di Tatar Sunda yang banyak diziarahi orang adalah makam Syekh Haji Abdul Muhyi.  Makam ini terletak di Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, 65 kilometer arah selatan dari pusat kota Tasikmalaya. Menjelang puasa dan bulan Maulud, obyek wisata ziarah ini ramai dikunjungi. Tiap tahun tak kurang dari 500.000 orang berkunjung ke kompleks pemakaman itu.

Peziarah mengunjungi makam Syekh Haji Abdul Muhyi untuk shalat dan berdoa, kemudian melanjutkan perjalanan ke Goa Safarwadi yang tak jauh dari lokasi makam. Di goa itu terdapat petilasan Syekh Haji Abdul Muhyi, seperti pertapaan, masjid, batu Peci Haji, dan tempat yang dulunya dipercaya sebagai pesantren. Terdapat pula stalaktit (hasil sedimentasi yang mengantung di langit-langit goa) dan stalagmit (sedimentasi yang terbentuk di dasar goa) yang menambah pesona goa tersebut.

Goa Safarwadi

Nama Safarwadi berasal dari bahasa Arab, yaitu "safar" (jalan) dan "wadi" (lembah/jurang). Jadi, Safarwadi adalah jalan yang berada di atas jurang, sesuai dengan letaknya di antara dua bukit di pinggir  kali.

Goa Safarwadi merupakan salah satu tujuan utama peziarah yang berkunjung ke Pamijahan. Panjang lorong goa sekitar 284 meter dan lebar 24,5 meter. Peziarah bisa menyusuri goa dalam waktu dua jam.

Salah satu bagian goa yang paling sering dikunjungi adalah hamparan cadas berukuran sekitar 12 meter x 8 meter yang disebut sebagai Lapangan Baitullah. Tempat itu dulu sering dipakai shalat Abdul Muhyi bersama para santrinya.

Di samping lapangan cadas itu terdapat sumber air Cikahuripan yang keluar dari sela-sela dinding batu cadas. Mata air itu terus mengalir sepanjang tahun. Oleh masyarakat sekitar, air itu dipopulerkan sebagai air "zamzam" Pamijahan. Air itu dipercaya memiliki berbagai khasiat.

Menjelang Ramadhan, para peziarah di Pamijahan tak lupa membawa botol air dalam kemasan, bahkan jeriken, untuk menampung air "zamzam" itu. Dengan minum air itu, badan diyakini tetap sehat selama menjalankan ibadah puasa.

Siapa Syekh Haji Abdul Muhyi?

Tokoh ulama yang lahir di Mataram tahun 1650 ini adalah tokoh agama yang diziarahi di Pamijahan. Abdul Muhyi tumbuh dan menghabiskan masa mudanya di Gresik dan Ampel, Jawa Timur. Ia pernah menuntut ilmu di Pesantren Kuala Aceh selama delapan tahun. Ia kemudian memperdalam Islam di Baghdad pada usia 27 tahun dan menunaikan ibadah haji.  

Setelah berhaji, ia kembali ke Jawa untuk membantu misi Sunan Gunung Jati menyebarkan agama Islam di Jawa Barat. Awalnya Abdul Muhyi menyebarkan Islam di Darma, Kuningan, dan menetap di sana selama tujuh tahun. Selanjutnya, ia mengembara hingga ke Pameungpeuk, Garut selatan, selama setahun.

Abdul Muhyi melanjutkan pengembaraannya hingga ke daerah Batuwangi dan Lebaksiuh. Setelah empat tahun menetap di Lebaksiuh, ia bermukim di dalam goa (sekarang dikenal sebagai Goa Safarwadi) untuk mendalami ilmu agama dan mendidik para santrinya.

Bersama para santrinya, Abdul Muhyi menyebarkan Islam di Kampung Bojong, sekitar 6 km dari goa. Sekarang tempat itu lebih dikenal sebagai Kampung Bengkok. Sekitar 2 kilometer dari Bojong, ia mendirikan perkampungan baru yang disebut Kampung Safarwadi. Kampung itu kemudian berganti nama menjadi Pamijahan, yang artinya tempat ikan bertelur (memijah).  

Di Kampung Pamijahan ia mendirikan rumah tinggal dan masjid -sekarang menjadi kompleks Masjid Agung Pamijahan-sebagai tempat beribadah dan pusat pendidikan Islam. Tahun 1730 Syekh Haji Abdul Muhyi meninggal dunia karena sakit. Ia dimakamkan di dekat Goa Safarwadi. Karena dipandang sebagai wali, makam dan goa itu dikeramatkan dan banyak dikunjungi peziarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

Travel Update
4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

Travel Tips
65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

Travel Update
5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

Travel Update
Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

Travel Update
Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

Jalan Jalan
Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

Travel Update
10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

Travel Update
Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com