Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puncak Yadnya Kasada Berlangsung Khidmat

Kompas.com - 07/09/2009, 03:46 WIB

PROBOLINGGO, KOMPAS - Yadnya Kasada, yang dirayakan masyarakat suku Tengger sejak 28 Agustus, mencapai puncaknya pada Minggu (6/9). Puncak acara tersebut diisi dengan upacara labuh sesaji di kawah Gunung Bromo, Jawa Timur, yang diikuti 6.000-an orang.

Pada dini hari itu, setiap desa membawa dua ragam sesaji yang disusun dalam pikulan yang disebut ongkek. Labuh ongkek dilakukan serentak sekitar pukul 04.00. Sementara itu, sesaji yang dibawa pribadi dilabuh sesudahnya. Sampai kemarin sore, masih banyak warga suku Tengger yang melabuh sesaji secara pribadi.

”Ini wujud terima kasih pada Sang Hyang Widi Wasa atas segala karunianya. Sekalian saya juga mohon rezeki,” kata Pungkasi (35), warga Desa Ngadiwono, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, kemarin. Ia datang ke tempat itu bersama empat anaknya. Menurut Pungkasi, untuk melabuh sesaji itu, dia harus berjalan kaki sejauh 40 kilometer pergi-pulang.

Baik ongkek maupun sesaji pribadi wujudnya berupa hasil bumi warga suku Tengger, seperti kentang dan bawang. Beberapa menyertakan ayam hidup dan uang pecahan yang jumlahnya Rp 1.000 sampai Rp 5.000.

Khidmat

Sebelum dilabuh, pada pukul 03.00 sesaji didoakan dalam upacara ritual di Pura Luhur Poten yang terletak di tengah-tengah lautan pasir Tengger. Meski udara cukup dingin, 2-5 derajat celcius, upacara berjalan khidmat.

Saat upacaya, 47 dukun pandhita mewakili desanya masing-masing duduk di dalam pendapa menghadap Padmasana atau takhta Sang Hyang Widi. Sementara itu, masyarakat Tengger duduk di sekitar pendapa.

Upacara yang dipimpin Ketua Perkumpulan Dukun Sekawasan Tengger Mujono itu diawali dengan pembacaan sejarah Kasada yang menempatkan Joko Seger dan Rara Anteng sebagai lakon utama. Kedua tokoh tersebut dipercaya sebagai cikal bakal masyarakat suku Tengger yang kini tinggal tersebar di kawasan Gunung Semeru dan Bromo. Yadnya Kasada adalah peringatan atas hal itu.

Seusai pembacaan sejarah, dilangsungkan pengukuhan dua dukun desa baru, yang dilanjutkan dengan pembacaan doa dan penutup.

Wakil Ketua Perkumpulan Dukun Sekawasan Tengger Sutomo menyatakan, rangkaian Yadnya Kasada ditutup

pada Minggu malam di masing-masing desa. Intensinya, pemujaan kepada Sang Hyang Widi Wasa sebagai wujud syukur atas terselenggaranya Yadnya Kasada.

Masyarakat suku Tengger saat ini tinggal di kawasan Gunung Semeru dan Bromo. Mereka tersebar di empat kabupaten di Jawa Timur, yaitu di Probolinggo, Lumajang, Pasuruan, dan Malang. Mayoritas adalah lulusan SD dan bekerja sebagai petani sayuran. (LAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com