Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamanan di Jalur Suramadu Diperketat

Kompas.com - 12/09/2009, 22:15 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Mudik Lebaran ke Madura, Jawa Timur, tahun ini bakal lebih lancar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
     
Jembatan Nasional Tol Surabaya-Madura (Suramadu) mulai beroperasi sejak 10 Juni 2009 yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan menjadi jalur favorit, sebelumnya kedua wilayah itu dihubungkan oleh kapal feri.

Namun, tidak menutup kemungkinan jumlah pemudik yang akan melintas di Jembatan yang melintasi Selat Madura sepanjang 5.430 meter itu, diperkirakan akan membeludak. Pasalnya, pada hari-hari normal akses Tol Suramadu sepanjang 11,7 kilometer tersebut, sudah penuh sesak dengan kendaraan.

Kendaraan yang melintas di Suramadu tersebut rata-rata adalah pengunjung dari luar Surabaya dan Madura yang ingin melihat ikon baru di Tanah Air yag merupakan jembatan tyerpanjang di Asia Tenggara hingga kini. Apalagi di bulan Ramadhan seperti saat ini, banyak di antara warga Surabaya dan Madura yang ngabuburit atau sekedar tongkrongan saat sore hari sambil menunggu berbuka puasa di sekitar area Suramadu.
    
Tentunya kondisi tersebut membuat jalur Suramadu, baik dari sisi Surabaya dan Madura menjadi macet. Apalagi tidak jarang warga dari luar Surabaya dan Madura yang datang ke Suramadu hanya sekedar melihat dengan berfoto ria di atas jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura tersebut.
    
Guna mengantisipasi hal tersebut, jajaran Kepolisian Resort (Polres) Surabaya Timur dan Polres Bangkalan, dibantu dengan Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya dan Kepolisian Daerah (Polda) Jatim, memperketat pengamanan di sepanjang akses Tol Suramadu itu.
    
Kapolres Surabaya Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Samudy, mengatakan, pihaknya akan lebih memprioritaskan keamanan di Jalur Suramadu menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang.
    
"Pengamanan Suramadu lebih diprioritaskan, karena dimungkinan nanti banyak masyarakat yang akan berkunjung maupun yang melewati Suramadu pada saat Lebaran mendatang," paparnya.
    
Untuk itu, kata dia, pihaknya akan mengoptimalkan pos keamanan yang disediakan di jalur Suramadu khsusnya sisi Surabaya, yakni di Kedongcowek menjelang Lebaran yakni H-7 hingga H+7. Pos keamanan tersebut akan diisi oleh 22 personel dengan waktu pelaksanaan jaga 24 jam.
    
Wilayah Surabaya Timur sendiri, lanjut dia, pihaknya telah mendirikan lima pos keamanan yakni di Taman Hiburan Rakyat (THR) Jln. Kusuma Bangsa, Perempatan Panjang Jiwo, Suramadu, Kapasan dan stasiun Gubeng.
    
"Sasaran didirikannya pos keamanan tersebut, adalah untuk memberikan keamaan dan kenyamanan masyarakat khususnya para pemudik menjelang Lebaran mendatang. Apalagi akhir-akhir ini kerap terjadi tindak kriminalitas," ujarnya.
    
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mengefektifkan patroli di area Suramadu, khususnya di simpul rawan lalu lintas, atau tiap-tiap tikungan yang ada. Di daerah tersebut juga kadang-kadang masih banyak pengemudi yang melawan arah.

Rawan Macet
Sementara itu, Kapolwiltabes Surabaya, Kombes Pol Ronny Franky Sompie, mengatakan ada beberapa titik rawan macet dan kecelakaan di sejumlah wilayah operasinya, seperti halnya lokasi rawan kemacetan terjadi Driyorejo, Porong Sidoarjo, Duduk Sampean Gresik, Jembatan Suramadu, Kapasan, Lakarsantri, Wiyung dan juga sekitar pusat perbelanjaan lainnya. Sedangkan lokasi rawan kecelakaan antara lain Duduk Sampeyan Gresik, Jln. A. Yani Surabaya serta Porong.
    
"Tempat itu rawan macet terutama dari arah Suramadu," katanya menjelaskn.     Menurut dia, titik rawan macet dan kecelakaan itu akan diperioritaskan penjagaan dan keamanannya menjelang Lebaran kali ini. Untuk itu, Polwiltabes Surabaya mendirikan sekitar 60 pos pengamanan menjelang Lebaran, di antaranya sebanyak 24 pos di Surabaya, 12 pos di Sidoarjo dan 12 pos di Gresik.
    
Selain itu, Polwiltabes Surabaya sendiri juga menyiagakan 1.610 personel yang terdiri dari Satlantas, Samapta, Reserse dan Intel yang akan beroperasi H-7 lebaran hingga H+8 lebaran. "Mereka ’floating’ di jalan-jalan dan di 60 pos pengamanan," ucapnya.

Menjelang pelaksanaan operasi Zebra dan Ketupat H-7 lebaran, Polwiltabes Surabaya mengundang beberapa pihak antara lain Bakesbang Linmas, Satpol PP, Dinas Perhubungan kota, PMK, Dinas Kesehatan kota, PMI, Jasa Raharja dan media untuk rapat koordinasi.

Pihak-pihak tersebut juga akan diperbantukan untuk turut siaga di masing-masing pos pengamanan. Setiap regu atau pos keamaan terdiri dari 10 personel yang terdiri dari beberapa elemen.

Lonjakan arus mudik yang melewati Jembatan Suramadu jelang lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi pada H-3 dan akan terkonsentrasi pada pukul 07:00 hingga 15.00 WIB. Sedangkan volume kendaraan yang melewati Jembatan Suramadu bisa mencapai 40 ribu unit per hari, 65 persen di antaranya adalah kendaraan roda dua.

Kepala PT Jasa Marga cabang Surabaya-Porong, Agus Purnomo mengemukakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi lonjakan jumlah pemudik yang menggunakan Jembatan Suramadu.
    
Salah satunya memasang unit "closed circuit television" (CCTV) di tujuh titik berbeda, di antaranya di gerbang tol Surabaya dan Madura serta bentang tengah. "Kita harapkan pada H-7 ini, tujuh titik itu sudah terpasang CCTV guna memudahkan pengawasan di Jembatan Suramadu," katanya.
    
Selain memasang CCTV, Jasa Marga juga menyiapkan kendaraan derek, "rescue tool kit", dan ambulan untuk mengantisipasi kecelakaan di Jembatan Suramadu. Karena akan terjadi lonjakan arus mudik yang cukup signifikan meskipun jembatan terpanjang di Indonesia baru tiga bulan lalu di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
    
"Diperkirakan lonjakan arus mudik akan terjadi pada H-3 lebaran," katanya. Agus mengatakan, pergeseran personel dari jalan tol Surabaya-Porong ke Suramadu kemungkinan juga akan terjadi. Asalkan dengan catatan Jembatan Suramadu mengalami lonjakan lalu lintas yang siginifikan dibanding dengan perhitungan sekarang.
    
"Petugas akan kita optimalkan dan berkonsentrasi di jalur yang padat. Utamanya di Jembatan Suramadu yang merupakan sarana tranportasi baru yang kemungkinan akan terjadi lonjakan arus mudik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com