Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilimanjaro, Taman Nasional Tanpa Sampah

Kompas.com - 06/11/2009, 08:03 WIB

Sistem penalti, berupa skorsing hingga pencabutan lisensi, diberlakukan manajemen KINAPA untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran, seperti penggunaan bahan bakar yang tidak dianjurkan, mengganggu flora fauna, penggunaan rute di luar ketentuan, keteledoran pemandu, dan peraturan ketat lainnya yang bisa menghentikan sumber pendapatan para pemandu.

Menjadi pemandu merupakan impian kebanyakan warga suku Chagga yang tinggal di seputar kaki Kilimanjaro. Butuh lebih dari 5 tahun untuk menjadi kepala pemandu, dengan imbalan tertinggi. Dengan 2-3 tahun pengalaman menjadi porter untuk menempa fisiknya, 2 tahun pendidikan on the job training sebagai guide assistant, hingga akhirnya tes oleh KINAPA untuk sertifikasi pemandu.

Laiknya di negara berkembang, kesejahteraan para pemandu dan porter masih menjadi isu penting. Keuntungan besar masih lebih banyak terserap para operator wisata yang bermukim di perkotaan. Fasilitas kelengkapan peralatan pendakian hingga pakaian yang layak tidak selalu dapat terpenuhi. Hingga banyak yang menderita sakit bahkan kematian.

Dua asosiasi besar dibentuk di awal tahun 2003; KPAP (Kilimanjaro Porters Assistance Project) serta KGPU (Kilimanjaro Guides and Porter Union). KPAP merupakan inisiatif International Mountain Explorers Connections yang berbasis di Amerika, yang memperjuangkan hak-hak para porter di seluruh dunia, seperti di kawasan Annapurna Sanctuary Nepal dan Inca trail di Peru. Layanannya berupa peminjaman perlengkapan hingga pakaian yang layak cuma-cuma; pelatihan bahasa Inggris, P3K hingga pengetahuan HIV yang melanda delapan persen penduduk Tanzania; manajemen keuangan pribadi; serta memberikan edukasi kepada pengguna jasa porter. Sedang KGPU didirikan mantan pemandu dan porter, Joseph Nyabasi, dengan tujuan memperbaiki kesejahteraan mereka yang mencari nafkah dari gunung melalui misi yang sama.

Tuntutan profesionalitas yang dibarengi dengan berbagai badan perlindungan pekerja di gunung, menjadikan kawasan ini salah satu tujuan wisata alam terpopuler.

Kilimanjaro sebagai salah satu ”The Big Seven” gunung tertinggi di setiap benua di dunia mendorong Pemerintah Tanzania berbenah diri. Kesiapan Tanzania menyambut para wisatawan alam ini tentunya dapat ditiru juga oleh pemerintah dan pemerhati alam di Indonesia, di mana Gunung Carstensz Pyramid, kawasan Jayawijaya Papua Indonesia, juga menjadi salah satu dari ”The Big Seven”.


Diah Bisono
Wiraswasta, Tinggal di Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com