Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Menelusuri Kejayaan Kereta Masa Silam

Kompas.com - 14/11/2009, 06:05 WIB

KOMPAS.com- Tembok semen itu sedikit demi sedikit rontok digerogoti usia. Kayu dan genting atap pun berguguran, seolah tidak kuat menahan perubahan zaman. Hanya tulisan besar warna biru "Kalimenur" yang bertahan dan membuat bangunan itu dikenang sebagai stasiun tua.

Kumuh dan kotor. Begitulah kesan yang tertangkap saat Kompas datang ke Stasiun Kalimenur, Jumat (13/11). Stasiun itu terletak di tepi rel ganda yang membelah wilayah Desa Sukoreno, Kecamatan Sentolo,Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, sekitar 15 kilometer barat Kota Yogyakarta.

Tidak hanya kondisi bangunan yang mengenaskan, lingkungan di sekitarnya pun seolah luput dari perhatian. Stasiun seluas kira-kira 40 meter persegi itu penuh tertutup sampah dan belukar. Menurut Bambang Sumitro (71), seorang warga sekitar, Stasiun Kalimenur memang sudah 35 tahun tak berfungsi. Alasannya, tidak ada lagi kereta yang berhenti di sana.

Sebelumnya, stasiun ini selalu ramai. Setiap hari, kereta uap jurusan Yogyakarta-Kutoarjo dan sebaliknya selalu singgah di Kalimenur. "Masyarakat menyebut kereta itu sepur bumel atau sepur grenjeng," ujar Bambang yang mantan petugas kereta api ini.

Sepur bumel atau kereta uap ekonomi hanyalah secuil nostalgia dari Stasiun Kalimenur. Stasiun ini diperkirakan dibangun antara 1876-1888, atau bersamaan dengan pembangunan rel lintas selatan Cilacap-Surabaya oleh Pemerintah Kolonial Belanda.

Hingga masa perang kemerdekaan, stasiun ini merupakan salah satu pusat pemberangkatan penumpang utama di Kulon Progo, selain Stasiun Wates, Sentolo, Pakualaman, dan Kedundang.

Moda angkutan darat lain, seperti bus dan truk, kala itu masih langka. Dulu, Stasiun Kalimenur juga kondang dengan sebutan stasiun tahu. Sebab, mayoritas penumpang sepur bumel adalah para perajin tahu dari Tuksono, Sentolo, yang hendak berjualan ke Yogyakarta atau Purworejo.

Bahkan, tahu juga dijajakan di sekitar stasiun, baik dalam bentuk mentah atau digoreng matang. Selain pedagang tahu, stasiun juga dipadati pedagang sayur, ternak, dan beras. Pelajar-pelajar Kulon Progo juga memanfaatkan kereta untuk pergi sekolah ke Yogyakarta.

Namun, tragedi memilukan justru menimpa Stasiun Kalimenur di puncak kejayaannya. Akhir 1948, ketika stasiun ramai penumpang, tentara Belanda menghujaninya dengan bom. Kerusakan paling parah justru terjadi di rumah dinas wakil kepala stasiun yang rata dengan tanah.

"Rumah kepala stasiun dan stasiun masih bisa diselamatkan," ujar Bambang yang kini tinggal di rumah bekas kepala Stasiun Kalimenur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com