SOLO, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menandatangani memorandum of agreement dengan PT Sijiro Internasional untuk kerja sama pembibitan sapi jenis wagyu, Kamis (19/11). Untuk investasi tahap awal bernilai 5 juta dollar AS atau Rp 50 miliar dan dalam waktu lima tahun nilainya mencapai 200 juta dollar AS.
Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini disaksikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan anggota Dewan Komite Badan Koordinasi Penanaman Modal M Najib di sela-sela pelaksanaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan dilakukan, antara lain, oleh Bupati Temanggung Hasyim Afandi dan Robert W Murdoch dari PT Sijiro Internasional. Sijiro merupakan perusahaan joint venture perusahaan dari Australia, Mazda Wagyu Internasional, pengusaha Indonesia, dan Pemkab Temanggung.
Menurut Murdoch, untuk tahap awal, pihaknya akan mendatangkan 120 sapi pedaging wagyu langsung dari Australia. Dalam waktu lima tahun ke depan, produksinya diharapkan telah mencapai 200.000 ekor per tahun.
Selain akan diekspor ke Australia, menurut Murdoch, sapi wagyu produksi Temanggung juga akan diekspor ke negara-negara di Eropa karena pihaknya memiliki izin ekspor ke Uni Eropa. Sapi jenis wagyu yang berasal dari Jepang ini memiliki keistimewaan cita rasa paling baik, empuk, lembut, dan rendah kolesterol pada dagingnya.
"Sapi wagyu tahan dengan panas, cocok dengan kondisi di Temanggung. Selain itu, kami pun mendapatkan lahan yang cocok di Temanggung. Pemerintah Kabupaten Temanggung dan masyarakat setempat juga menyambut terbuka rencana investasi kami. Itulah mengapa kami memilih Temanggung," kata Murdoch.
Wakil Bupati Temanggung Budiarto yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, pusat pembibitan sapi Wagyu akan menempati lahan seluas 12,5 hektar yang masuk wilayah Desa Walitelon dan Sidorejo di Kecamatan Temanggung.
Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan capital sharing, yakni Pemkab Temanggung menyediakan lahan, sedangkan investor membangun struktur dan infrastruktur. Selain itu, Sijiro berjanji melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan investasi ini, antara lain menyediakan kredit sapi bagi peternak dengan cicilan ringan. Seekor sapi wagyu di pasaran berharga Rp 30 juta-Rp 40 juta. Peternak lokal juga dibebaskan menimba pengetahuan tentang sapi wagyu di lokasi yang akan dijadikan pusat unggulan ini.
Menurut Murdoch, pihaknya butuh waktu delapan bulan untuk menyelesaikan pembangunan pusat pembibitan sapi wagyu di Temanggung yang dimulai bulan ini. Untuk menjadikan lokasi di Temanggung sebagai center of excellence atau pusat unggulan, saat ini Sijiro telah menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Diponegoro.
"Di lokasi pusat pembibitan nantinya ada laboratorium modern dengan fasilitas transplantasi embrio dan genetik serta ruang pelatihan yang didukung ahli di bidang pakan dan manajemen ternak," katanya.
Selain membuat pusat pembibitan, investor dari Australia ini telah memiliki proyek lain di Nanggroe Aceh Darussalam, Bontang, dan Kalimantan berupa pembangunan senilai 650 juta dollar AS. Tahun depan, grup ini akan membangun Hotel Aman di dalam kompleks Keraton Surakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.