Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Peternakan Sapi 5 Juta Dollar AS di Temanggung

Kompas.com - 19/11/2009, 21:13 WIB

SOLO, KOMPAS.com — Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, menandatangani memorandum of agreement dengan PT Sijiro Internasional untuk kerja sama pembibitan sapi jenis wagyu, Kamis (19/11). Untuk investasi tahap awal bernilai 5 juta dollar AS atau Rp 50 miliar dan dalam waktu lima tahun nilainya mencapai 200 juta dollar AS.

Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini disaksikan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo dan anggota Dewan Komite Badan Koordinasi Penanaman Modal M Najib di sela-sela pelaksanaan Central Java Investment Business Forum (CJIBF) dan dilakukan, antara lain, oleh Bupati Temanggung Hasyim Afandi dan Robert W Murdoch dari PT Sijiro Internasional. Sijiro merupakan perusahaan joint venture perusahaan dari Australia, Mazda Wagyu Internasional, pengusaha Indonesia, dan Pemkab Temanggung.

Menurut Murdoch, untuk tahap awal, pihaknya akan mendatangkan 120 sapi pedaging wagyu langsung dari Australia. Dalam waktu lima tahun ke depan,  produksinya diharapkan telah mencapai 200.000 ekor per tahun.

Selain akan diekspor ke Australia, menurut Murdoch, sapi wagyu produksi Temanggung juga akan diekspor ke negara-negara di Eropa karena pihaknya memiliki izin ekspor ke Uni Eropa. Sapi jenis wagyu yang berasal dari Jepang ini memiliki keistimewaan cita rasa paling baik, empuk, lembut, dan rendah kolesterol pada dagingnya.

"Sapi wagyu tahan dengan panas, cocok dengan kondisi di Temanggung. Selain itu, kami pun mendapatkan lahan yang cocok di Temanggung. Pemerintah Kabupaten Temanggung dan masyarakat setempat juga menyambut terbuka rencana investasi kami. Itulah mengapa kami memilih Temanggung," kata Murdoch.

Wakil Bupati Temanggung Budiarto yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, pusat pembibitan sapi Wagyu akan menempati lahan seluas 12,5 hektar yang masuk wilayah Desa Walitelon dan Sidorejo di Kecamatan Temanggung.

Pembagian keuntungan dilakukan berdasarkan capital sharing, yakni Pemkab Temanggung menyediakan lahan, sedangkan investor membangun struktur dan infrastruktur. Selain itu, Sijiro berjanji melibatkan masyarakat setempat dalam kegiatan investasi ini, antara lain menyediakan kredit sapi bagi peternak dengan cicilan ringan. Seekor sapi wagyu di pasaran berharga Rp 30 juta-Rp 40 juta. Peternak lokal juga dibebaskan menimba pengetahuan tentang sapi wagyu di lokasi yang akan dijadikan pusat unggulan ini.

Menurut Murdoch, pihaknya butuh waktu delapan bulan untuk menyelesaikan pembangunan pusat pembibitan sapi wagyu di Temanggung yang dimulai bulan ini. Untuk menjadikan lokasi di Temanggung sebagai center of excellence atau pusat unggulan, saat ini Sijiro telah menjalin kerja sama dengan empat perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Diponegoro.

"Di lokasi pusat pembibitan nantinya ada laboratorium modern dengan fasilitas transplantasi embrio dan genetik serta ruang pelatihan yang didukung ahli di bidang pakan dan manajemen ternak," katanya.

Selain membuat pusat pembibitan, investor dari Australia ini telah memiliki proyek lain di Nanggroe Aceh Darussalam, Bontang, dan Kalimantan berupa pembangunan senilai 650 juta dollar AS. Tahun depan, grup ini akan membangun Hotel Aman di dalam kompleks Keraton Surakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com