Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpaduan Hutan Alam dan Tradisi Bali

Kompas.com - 09/01/2010, 03:50 WIB

Di kebun raya, ada dua pura dan satu situs, yaitu Pura Batumeringgit dan Terataibang di sisi barat daya kompleks, serta situs kuno patung singa mendekam yang berlumut di sisi timur Museum Etnobotani.

Pura Batumeringgit dipenuhi aneka patung yang disucikan di bagian belakang kompleks pura Hindu. Namun, di sisi kiri kompleks, terdapat bangunan konco atau kelenteng Buddhis. Pura Terataibang, letaknya di bawah sebuah lereng di tengah hutan, sumber keluarnya belerang. Secara rutin, pada hari keagamaan, aktivitas persembahyangan dilaksanakan di kedua pura itu.

Pemandangan khas tersaji ketika kita masuk ke tengah hutan, sekitar 300 meter dari jalan aspal. Patung singa besar dalam posisi mendekam. Lumut menyelimuti seluruh bagian patung. Patung itu dikeramatkan baik oleh warga sekitar ataupun pengelola kebun raya itu. Menurut cerita tutur, patung singa besar itu dibuat oleh pengelana dari India di masa silam. Aneka banten (sesaji) terlihat di depan patung itu, awal Desember lalu. ”Kami percaya patung itu sebagai satu situs bersejarah,” kata Lugrayasa dan Ida Bagus Ketut Arinasa, Koordinator Peneliti Bambu KR Bedugul.

Semula KR Bali dengan ciri khas koleksi tanaman dataran tinggi kering/lembab ini didirikan dengan tujuan untuk mengoleksi tumbuhan berdaun jarum (Gymnospermae), salah satunya jenis cemara dari seluruh dunia. Namun, kemudian berkembang menjadi kawasan konservasi eks-situ tumbuhan pegunungan tropika kawasan timur Indonesia, yakni dari Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Berkat kerja keras, koleksi tumbuhan KR Bali saat ini mencapai 2.171 jenis, dan 18.494 spesimen tanaman.

Kebun raya ini memiliki koleksi khusus meliputi anggrek, kaktus, tumbuhan paku, tumbuhan air, tumbuhan obat, tumbuhan upacara adat, mawar, serta begonia.

Taman Panca Yadnya

Harmoni yang elok antara KR Bedugul dan budaya Hindu Bali ditunjukkan dengan keberadaan Taman Panca Yadnya seluas 5,53 ha, dengan koleksi lebih dari 218 jenis tumbuhan dari berbagai kabupaten di Bali. Tumbuhan yang dikoleksi merupakan tanaman yang biasa dipakai sebagai bahan bangunan, hiasan pura, sesaji, dan kegiatan upacara keagamaan lainnya.

Keunikan KR Bedugul tak lepas dari keberadaan Taman Usada (Sansekerta Ausadhi: tumbuhan yang mengandung khasiat obat). Area taman seluas 1.600 meter persegi itu dikhususkan lebih dari 300 tumbuhan yang berkhasiat dalam pengobatan tradisional Bali.

Pengetahuan pengobatan tradisional itu berasal dari India yang menyebar ke Bali seiring dengan perkembangan agama Hindu pada abad ke-5 M. Yang kemudian diwariskan secara turun-temurun melalui lontar usada (manuskrip sistem pengobatan, bahan obat dan cara pengobatan tradisional yang ditulis di atas daun lontar/siwalan.

”Yang juga membedakan, Kebun Raya Bali adalah kebun raya yang pertama didirikan putra bangsa dan juga putra Bali setelah RI merdeka. Kebun raya lain berdiri di masa kolonial Belanda,” kata Lugrayasa. (hrd)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com