Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian PT KA akibat Ulah Bonek Mencapai Rp 1 Miliar

Kompas.com - 26/01/2010, 09:54 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com — Pihak PT Kereta Api (KA) berpotensi menderita kerugian Rp 1 miliar dari pertandingan sepak bola antara Persib Bandung dan Persebaya Surabaya dalam lanjutan Djarum Liga Super yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu pekan lalu. Kerugian berasal dari potensi kehilangan pemasukan serta kerusakan sarana dan prasarana PT KA.

Vice President Public Relations PT KA Adi Suryatmini, Selasa (26/1/2010) di Bandung, mengatakan, kerugian yang menyangkut kerusakan sarana seperti kaca pecah dan kerusakan atau kehilangan fasilitas kereta lainnya diperkirakan Rp 750 juta. Jika ditambah potensi kehilangan pemasukan karena hampir semua rombongan suporter dari Surabaya tidak membeli tiket, jumlahnya melebihi Rp 1 miliar, ungkapnya.

Kerugian aset PT KA itu misalnya pecahnya kaca kereta, lampu, kursi, serta kipas angin dan kerusakan fasilitas interior lain. Sementara rangkaian kereta yang mengalami kerusakan paling parah adalah rangkaian KA Pasundan, KA Kahuripan, dan KA Gaya Baru Malam Selatan, dan Kereta Luar Biasa (KLB) yang dijalankan khusus untuk mengangkut suporter Persebaya yang biasa dikenal dengan nama bonek.

KA lain yang rusak karena menjadi sasaran pelemparan antara lain KA Sritanjung, KA Logawa, KA Senja Kediri, KRDI Madiun Jaya, dan KA Bima.

Selain itu, ia mengatakan, sejumlah pegawai, mulai dari masinis, penjaga pintu pelintasan, petugas pelayanan KA, hingga polisi khusus KA, mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit.

Sebanyak empat lokomotif mengalami kerusakan kaca cukup parah. Selain itu, sebagian besar kaca ruangan Pemimpin Perjalanan Kereta Api di Stasiun Sragen, Purwosari, Solo Jebres, Delanggu, serta beberapa ruang penjaga pintu pelintasan juga pecah.

Menurut Direktur Operasional PT KA Bambang Irawan, peristiwa tersebut berawal dari keberangkatan rombongan bonek pada 23 Januari dari Surabaya menuju Bandung menggunakan KA Pasundan yang menimbulkan insiden, yaitu dengan aksi pelemparan, perusakan, dan penjarahan di beberapa stasiun sepanjang Solo Jebres hingga Purwosari yang merupakan Wilayah Daop VI Yogyakarta.

Akibatnya, saat kepulangan bonek ke Surabaya sehari setelahnya, masyarakat yang merasa terganggu dengan ulah bonek itu melakukan upaya menghalangi perjalanan KA yang akan lewat dengan berbagai benda dan material, seperti kayu dan batu besar.

Menurut Adi, hampir semua wilayah operasi PT KA yang dilintasi rombongan suporter Persebaya mengalami kerugian. Saat ini, pihak PT KA menginventarisasi secara detail kerusakan yang terjadi dan sesegera mungkin disampaikan kepada Pemerintah Kota Surabaya.

"Sejauh ini, secara lisan sudah ada jaminan penggantian dari Wali Kota Surabaya," ujarnya.

Sangat disayangkan

PT KA sangat menyayangkan kejadian yang selalu terjadi setiap kali ada pertandingan sepak bola yang melibatkan pengerahan suporter secara besar-besaran. Adi berharap ada koordinasi dan pendataan dari pihak suporter jika akan menggunakan sarana PT KA.

Kepala Humas PT KA Daop II Bandung Bambang Setyo Prayitno mengatakan, ongkos perjalanan pulang bonek kembali ke Surabaya rencananya akan ditanggung Ketua Umum Yayasan Suporter Surabaya (YSS) atas nama Wali Kota Surabaya. "Namun, kami tidak mengetahui pasti kapan pembayaran akan dilunasi," ujarnya.

Besarnya biaya yang dijanjikan diganti pihak YSS, lanjut Bambang, senilai Rp 65 juta untuk KLB rute Kiaracondong-Surabaya Gubeng yang mengangkut 2.500 suporter, dengan rangkaian delapan kereta ekonomi dan dua kereta barang. Selain itu, 2.000 bonek yang dipulangkan menggunakan KA Ekonomi Pasundan reguler dijanjikan dibayar Rp 40 juta.

Selain itu, beberapa kerugian atas kerusakan sarana antara lain pecahnya kaca pada KA Lodaya Malam senilai Rp 4,55 juta, kaca KA Mutiara Selatan Rp 2,85 juta, kaca KA Argowilis Rp 20,8 juta, dan kaca KA lokal ekonomi Rp 2,4 juta. (Gregorius Magnus Finesso)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com