Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisatawan Pelajar Dongkrak Pariwisata Yogya

Kompas.com - 11/02/2010, 16:53 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wisatawan pelajar diharapkan menjadi peluang pasar produk kerajinan, karena mereka akan mengunjungi objek wisata maupun sentra industri kerajinan di Yogyakarta.

"Kunjungan ribuan pelajar dari luar daerah melalui program studi tur pada masa libur sekolah menjadi harapan bagi perajin, karena nantinya mereka akan membeli barang kerajinan di sentra-sentra kerajinan yang ada di daerah ini," kata Ketua Asosiasi Perajin dan Pedagang Kecil Mataram (Asperam) Yogyakarta, Budi Sarwono, di Yogyakarta, Rabu (10/2/2010).

Menurut Budi, produk kerajinan memang tidak bisa lepas dari pariwisata, karena wisatawan akan mencari barang kerajinan setempat sebagai cenderamata.

Dengan jumlah wisatawan pelajar yang jumlahnya puluhan ribu, diharapkan mampu menghidupkan gairah perajin kecil untuk meningkatkan produknya.

Mereka diharapkan menjadi pembeli beragam produk kerajinan yang ada di sentra-sentra kerajinan maupun yang dijajakan di objek wisata di daerah ini.

"Dengan demikian, dari kunjungan wisatawan pelajar ke sentra kerajinan, diharapkan mengangkat kehidupan para perajin setempat, khususnya perajin kecil, karena produk mereka laku terjual," katanya.

Ia mengatakan pada masa libur sekolah agar para pelajar yang berwisata tertarik berkunjung dan membeli produk kerajinan di sentra kerajinan, diperlukan kesiapan perajin dan pengelola sentra kerajinan setempat.

"Perajin bersama pengelola sentra kerajinan hendaknya menyiapkan diri untuk menciptakan daya tarik produk bagi wisatawan," katanya.

Menurut Budi, sentra kerajinan juga bisa diarahkan dan dikembangkan sebagai objek wisata yang dikemas dalam paket kunjungan wisata. "Dengan demikian, wisatawan yang datang ke sentra kerajinan bisa melihat secara langsung proses pembuatannya," katanya.

Ia mengatakan meskipun wisatawan pelajar biasanya membeli produk kerajinan dalam jumlah sedikit, namun kunjungan mereka bisa mendongkrak penjualan produk kerajinan, sehingga menghidupi perajin kecil yang saat ini kondisinya kurang menggembirakan.

"Sekarang ini perajin kecil untuk bisa bertahan hidup saja sudah berat. Sehingga paling tidak produk kerajinan yang terjual pada masa libur sekolah bisa menghidupi keluarga perajin," katanya.

Sebagian anggota Asperam Yogyakarta adalah perajin kecil di sentra kerajinan perak Kotagede, Kota Yogyakarta, sehingga setiap masa libur sekolah tiba mereka sangat berharap produk mereka terjual dalam jumlah banyak.

"Produk kerajinan perak di sentra kerajinan Kotagede lebih banyak dibeli kalangan wisatawan nusantara maupun wisatawan lokal, serta wisatawan pelajar," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com