Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjual Angkringan Tewas Dianiaya dan Ditusuk

Kompas.com - 22/03/2010, 13:33 WIB

Sleman, Kompas - Bambang Dwiyanto (21), penjual angkringan warga Krikilan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman, tewas setelah dianiaya sekelompok orang, Sabtu malam. Polisi belum mengetahui motif dan masih menggali informasi dari delapan saksi. Namun, keluarga menduga karena persoalan sepak bola.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Bambang yang sedang berjualan di desanya didatangi empat orang pada Sabtu malam. Selang beberapa saat terdengar cekcok mulut antara mereka dengan Bambang. Setelah melukai Bambang, keempatnya meninggalkan warung.

Kepala Kepolisian Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Yulza Sulaiman didampingi Kepala Kepolisian Sektor Ngaglik Ajun Komisaris Supri Purwanto menjelaskan, senjata tajam melukai rusuk Bambang. Tusukan langsung mengenai paru-paru sehingga mengakibatkan pendarahan hebat. Karena kehilangan banyak darah, nyawa korban tak tertolong.

Bambang dimakamkan di Sinduharjo, Sleman, Minggu (21/3). Upacara pelepasan jenazah di rumah orangtua korban di Krikilan dihadiri ratusan orang. Jalan dan gang-gang di sekitar rumah korban dipenuhi pelayat. Mereka umumnya remaja. Sejumlah aparat kepolisian juga berjaga-jaga di sekitar rumah korban.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Sleman Ajun Komisaris Andri Siswan Ansyah mengemukakan, masih memeriksa delapan saksi. "Sebagian adalah yang mendatangi angkringan korban," ujarnya.

Polisi belum menetapkan tersangka karena masih akan menggali informasi dari sejumlah saksi lain. Polisi pun belum bisa memastikan apa motif kasus ini. "Kami masih mendalami lebih lanjut," katanya.

Tewas tergantung

Minggu kemarin, warga negara asing asal Australia, Blackwell Dannish (52), ditemukan tewas tergantung di kamar indekosnya di Plosokuning, Minomartani, Sleman. Pemilik indekos menemukan korban menggantung dengan leher terjerat tali plastis pagi hari.

Motif tewasnya Dannish belum diketahui. Korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Dr Sardjito untuk visum. Dari visum baru diketahui persis apakah WNA tersebut sengaja bunuh diri atau tidak. Selain dari sejumlah saksi, polisi masih menunggu istri korban untuk mendapat informasi.

"Istri korban yang sedang berada di Bali akan kami tanyai. WNA sepertinya turis. Korban sudah tinggal di Plosokuning selama beberapa bulan. Tapi, di KTP, alamat yang tercantum adalah Mantrijeron," kata Supri. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com