Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dharma Santi Nyepi di Tengger Juga Disemarakkan Kesenian Tionghoa

Kompas.com - 28/03/2010, 17:11 WIB

PASURUAN, KOMPAS.com — Umat Hindu suku Tengger di Gunung Bromo melaksanakan prosesi Dharma Santi Nyepi di Pendapa Agung Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (28/3/2010).

Ketua Panitia Dharma Santi Nyepi Hadi Winarno menyebutkan, Dharma Santi Nyepi merupakan rangkaian terakhir prosesi hari raya Nyepi. Disebutkan, untuk tempat Dharma Santi setiap tahunnya dilaksanakan secara bergiliran di desa-desa yang mayoritas warganya beragama Hindu.

Winarno menambahkan, prosesi hari raya Nyepi diawali dengan Melasti di sumber air di Gunung Widodaren yang masih dalam gugusan Gunung Bromo. Setelah Melasti yang bermakna pembersihan atau penyucian Pretima, dilanjutkan ritual Tawur Kesanga atau Pecaruan Agung di Lapangan Telogosari, Kecamatan Tosari.

Kemudian ritual Pengurupan yang diawali dengan pawai ogoh-ogoh di desa-desa di daerah Tosari dan Nongkojajar di kawasan Gunung Bromo. Setelah itu, keesokan harinya (16/3/2010) dilakukan Catur Berata Penyepian selama 24 jam dan diakhiri dengan Ngembak Geni.

Dharma Santi Nyepi yang merupakan rangkaian dari hari raya Nyepi disambut antusias oleh umat Hindu suku Tengger. Mereka juga menggelar berbagai pertunjukan kesenian tradisional, mulai dari atraksi reog, bantengan, hingga tari-tarian khas Jawa Timur, Bali, dan Tionghoa.

Winarno menyebutkan, kegiatan Dharma Santi Nyepi sebelumnya juga diawali dengan kegiatan sosial berupa bagi-bagi sembako, khitanan massal, dan pengobatan gratis. Ketua II PDHI Provinsi Jawa Timur Bambang Suprapto berjanji, pada Melasti tahun depan dilaksanakan secara bersama dengan umat Hindu yang berada di kawasan Gunung Bromo.

Bambang Suprapto berharap umat Hindu suku Tengger, mulai dari Probolinggo, Lumajang, Malang hingga Pasuruan, bisa melaksanakan Melasti bersama di sumber air Widodaren. Namun, lanjut dia, hal ini masih harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan daerah-daerah lain.

Bambang mengatakan, lahan yang tersedia untuk kepentingan ritual Melasti di sumber air di Widodaren kurang luas. Sehubungan dengan itu, lanjut dia, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) untuk kepentingan perluasan areal itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com