Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DIY Garap Sinergi Promosi Pariwisata

Kompas.com - 30/04/2010, 15:57 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Kota Yogyakarta akan mengembangkan sinergi dengan daerah lain baik yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun daerah lain di Provinsi Jawa Tengah untuk melakukan promosi pariwisata.

"Destinasi wisata di Kota Yogyakarta tidak terlalu banyak, hanya ada beberapa daerah tujuan wisata yang terkenal seperti Keraton Yogyakarta, Taman Pintar dan Taman Sari, sehingga perlu dikembangkan sinergi dengan daerah lain untuk mendukung promosi wisata di Kota Yogyakarta," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Deddy Pranowo Eryanto usai dilantik menjadi ketua badan tersebut periode 2010-2014 di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (30/4/2010).

Menurut dia, tujuan dari sinergi promosi tersebut adalah untuk melakukan promosi pariwisata secara bersama-sama dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Yogyakarta sekaligus meningkatkan lama tinggal wisatawan di kota tersebut.

"Biasanya, wisatawan memilih menginap di Yogyakarta meski berwisata di daerah lain. Misalnya, wisatawan yang mengunjungi Solo, menginapnya di Yogyakarta. Potensi ini perlu dikembangkan," katanya.

Namun demikian, ia tetap menegaskan bahwa pengembangan pariwisata di Kota Yogyakarta tetap difokuskan pada tematik wisata di Yogyakarta yaitu wisata berbasis budaya.

Selama ini, kelemahan promosi pariwisata di Kota Yogyakarta adalah belum terpenuhinya sarana infrastruktur yang memadai termasuk bandara. "Baru ada penerbangan langsung dari Malaysia dan Singapura di Bandara Adi Sutjipto sehingga sulit untuk mendatangkan wisatawan dari Eropa atau daerah lain di luar Asia," katanya.

Pada 2009, jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Yogyakarta tercatat 180 ribu orang dengan 20 persen di antaranya berasal dari Malaysia. Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta pada 2009 mengalami peningkatan dibanding 2008 yang berjumlah 120 ribu orang.

"Sebagai pengurus baru, saya akan meneruskan program kerja yang telah dibentuk oleh pengurus lama, dengan menyempurnakan program untuk mengembangkan daerah-daerah yang memiliki potensi wisata," katanya.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang melantik pengurus tersebut menyatakan, pariwisata adalah lokomotif perekonomian di Yogyakarta. "Industri pariwisata ini memiliki trickle down effect yang sangat cepat, memiliki keunikan dan segmentasi pasarnya sangat luas, sehingga sangat menarik untuk dikembangkan," katanya.

Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa mengembangkan industri pariwisata seorang diri tetapi membutuhkan mitra yang mampu merangkul pelaku industri pariwisata dan juga pihak lain.

Herry pun meyakini bahwa di masa yang akan datang, industri pariwisata akan menjadi penggerak ekonomi di DIY tidak hanya di Kota Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com