Semarang, Kompas - Pengelola Candi Borobudur berusaha meningkatkan target kunjungan wisatawan dari 2,5 juta orang pada 2009 menjadi 3 juta orang pada 2010. Pengelola antara lain merangkul lebih banyak agen wisata dan mengembangkan desa wisata di sekitar Candi Borobudur.
Untuk itu, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko mengadakan pertemuan dengan sekitar 200 agen wisata Jateng dan DI Yogyakarta di Hotel Santika, Kota Semarang, Jumat (30/4). Acara serupa juga sudah diadakan di Surabaya, Yogyakarta, Bali, dan Surakarta.
Presiden Direktur PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Purnomo Siswoprasetjo mengatakan, selama ini wisatawan hanya mengenal Candi Borobudur sebagai candi dari batu namun tidak banyak yang mengetahui cerita atau sejarah candi tersebut.
Purnomo mengatakan, pihaknya mengajak para agen wisata dan hotel membuat agenda wisata yang dilengkapi dengan edukasi. "Kami berusaha membangun citra Borobudur sebagai warisan budaya dunia," kata Purnomo.
Purnomo juga menyosialisasikan rekaman video interaktif mengenai Borobudur yang dibuat Titus Liber dari Austria. Dalam video itu, penonton seakan diajak berkeliling candi. Selain itu, video itu juga memuat informasi penting mengenai candi. Misal, ketika adegan relief candi, penonton dapat mendengarkan cerita di balik relief tersebut.
Pihak pengelola candi juga sedang memaksimalkan pengembangan desa wisata di sekitar candi. Saat ini ada 20 desa yang sudah menjadi desa wisata. Pengembangan desa wisata juga bertujuan mengurangi jumlah pedagang asongan yang dapat membuat turis tidak nyaman.
Ketua Jateng Promo Andhy Irawan menyambut baik rencana itu. Andhy pun mendorong para agen wisata dan hotel untuk mempromosikan desa-desa wisata tersebut. (den)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.