Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Sebaiknya Mulai Memastikan Kehamilan?

Kompas.com - 08/05/2010, 14:53 WIB

KOMPAS.com — Untuk memastikan kehamilan biasanya perlu tes untuk memastikan. Tes yang biasa dilakukan adalah dengan tes urine (air seni). Alat tes urine saat ini sudah banyak dijual di apotek-apotek. Pemeriksaan urine untuk kehamilan adalah dengan mengukur human chorionic gonadotropin (HCG), yaitu hormon yang dihasilkan oleh plasenta pada saat kehamilan yang akan meningkat dalam urine dan darah selama minggu pertama setelah konsepsi.

Ada dua tipe tes kehamilan di rumah, yakni dengan strip yang dicelupkan ke dalam urine, dan bentuk tes kehamilan dengan meneteskan urine pada alat tes. Namun, dalam tes kehamilan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Dalam bukunya, Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan, dr Suririnah menuturkan delapan hal yang penting untuk diketahui mengenai alat tes kehamilan di rumah, di antaranya:

1. Nilai sensitivitas dari tes kehamilan
Nilai sensitivitas alat tes kehamilan berbeda-beda, tergantung mereknya. Makin rendah nilai sensitivitasnya, makin dapat terdeteksi kehamilannya. Sensitivitas dinilai dengan mIU/ml. Artinya, seberapa rendah jumlah HCG dalam urine yang dapat membuat hasil tes positif.

2. Kedaluwarsa tes kehamilan
Pastikan Anda membaca kemasan alat tes kehamilan sebelum menggunakannya untuk mengetahui kapan tanggal/bulan/tahun masa berlakunya.

3. Tempat penyimpanan
Alat semacam ini cukup sensitif jika disimpan di tempat yang lembab dan panas, misalnya, di kamar mandi. Sebaiknya membeli alat tes ini sesaat sebelum digunakan untuk memastikan alat ini masih bekerja optimal.

4. Instruksi cara penggunaan
Perhatikan instruksi cara penggunaan yang ada pada setiap petunjuk kemasannya. Ada yang digunakan dengan mencelupkan ke dalam air seni yang ditampung, ada yang hanya perlu diteteskan urine. Kebanyakan tes kehamilan akan bertanda dua garis jika hasilnya positif.

5. Saat pengambilan urine
Tes kehamilan paling baik dilakukan dengan urine pertama di pagi hari sesaat setelah bangun tidur, ketika urine terkonsentrasi. Urine yang diuji tergantung konsentrasi urine, tergantung banyaknya cairan yang Anda minum karena akan berpengaruh pula pada keenceran urine Anda.

6. Akurasi tes kehamilan
Akurasi tes kehamilan adalah 99 persen bila dilakukan sesuai instruksi yang ada pada tiap kemasan secara benar dan dibaca saat tes atau sesuai waktu pada setiap instruksi kemasan. Pembacaan yang terlalu lama setelah tes dilakukan atau melewati waktu evaporasi pada kemasan tes kehamilan pun akan memengaruhi penilaian hasil.

7. Kapan melakukan tes kehamilan
Alat tes kehamilan belakangan ini banyak yang mengklaim bisa mendeteksi kehamilan pada hari 1-5 setelah terlambat menstruasi. Kebanyakan dokter menganjurkan menggunakan tes kehamilan di rumah jika sudah terlambat menstruasi satu minggu. Karena adanya variasi yang luas dan berbeda dari tiap wanita, implantasi (menempelnya) embrio ke dinding rahim biasanya perlu waktu 6-12 hari setelah pembuahan. Hormon HCG baru mulai dihasilkan setelah implantasi terjadi.

8. Bila hasilnya negatif
Bila hasil tes kehamilan negatif dan Anda tetap tak mendapat menstruasi, cobalah tes kembali 3 hari kemudian. Karena jumlah HCG akan meningkat ganda setiap 2-3 hari selama kehamilan 6 minggu pertama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com