Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurir Opium Diduga Jaringan Internasional

Kompas.com - 07/06/2010, 11:06 WIB

DUMAI, KOMPAS.com - Polisi Resor Kota Dumai, Riau, menduga kurir yang membawa narkotika mentah jenis opium seberat 3,23 kilogram pada akhir Mei 2010 lalu terkait mafia yang memiliki jaringan internasional.

Kepala Polresta Dumai, AKBP Hersadwi Hendarso di Dumai, Senin (7/6/2010), mengatakan, dari pengakuan tersangka, Port Klang, Malaysia-Pelabuhan Internasional Dumai, merupakan dua landasan rutin tersangka.

"Keterangan itu didapatkan saat petugas Polresta Dumai melakukan pemeriksaan terhadap kedua pelaku. Begitu diserahkan pihak Kantor Bea dan Cukai Dumai pada Rabu (2/6) malam sekitar pukul 22.00 WIB, petugas langsung melakukan pemeriksaan intensif hingga memperoleh sejumlah keterangan yang cukup mengkhawatirkan," ucap Kapolres.

Dikatakannya, pelaku yang diketahui bernama Ernawati, 34 tahun, mengaku sudah pernah masuk melalui Pelabuhan Dumai sekitar dua pekan lalu.

"Namun apa yang dibawanya pada kedatangan sebelumnya ia mengaku tidak mengetahuinya karena apa yang dibawanya merupakan barang titipan seorang warga negara Malaysia," kata Hersadwi.

Dalam kesempatan sama, Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polresta Dumai, AKP Sanusi, menambahkan, pihaknya kesulitan dalam menggali informasi dari para pelaku. Jaringan mereka sengaja tidak interkoneksi untuk mengelabui pihak kepolisian di Indonesia.

"Tapi bagaimanapun kita akan terus berupaya mendapatkan keterangan yang lengkap dari mereka," ujarnya.

Dari berbagai sumber menyebutkan, tersangka kurir opium, Ernawati ternyata bersuami warga negara Nigeria yang telah menetap di Jiran, Malaysia.

Barang haram tersebut dikabarkan berasal dari negara di Afrika yang dikirim ke Malaysia melalui jalur udara, dan dikirimkan kembali ke Indonesia melalui jalur laut, Pelabuhan Internasional, Dumai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

Travel Update
5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

Jalan Jalan
5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

Hotel Story
Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

Jalan Jalan
5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

Travel Tips
Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

Travel Update
6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

6 Tips Aman untuk Anak Saat Bermain di Pantai

Travel Tips
Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Ketentuan Bhikku Saat Thudong, Boleh Makan Sebelum Pukul 12 Siang

Hotel Story
Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Memaknai Tradisi Thudong, Lebih dari Sekadar Jalan Kaki

Hotel Story
Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Pameran Deep and Extreme Indonesia 2024 Digelar mulai 30 Mei

Travel Update
10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

10 Museum di Solo untuk Libur Sekolah, Ada Museum Radya Pustaka

Jalan Jalan
Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Tarif Kereta Api Rute Jakarta-Yogyakarta Mei 2024, mulai Rp 260.000

Travel Update
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Yogyakarta PP Mei 2024, mulai Rp 850.000

Travel Update
Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com