Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelundupan Manusia Terus Meningkat

Kompas.com - 16/06/2010, 14:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyelundupan manusia atau people smuggling yang masuk ke Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Mereka berasal dari negara-negara berkonflik yang melintasi wilayah Indonesia dengan tujuan negara Australia.

"Tapi, Australia tidak mau menerima dan mencari upaya jalan keluar agar ilegal smuggling ini tidak jadi beban mereka," ucap Direktur I Keamanan dan Transnasional Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Saud Usman Nasution, saat menerima perwakilan dari kepolisian Austaria di Mabes Polri, Rabu (16/6/2010).

Saud mengatakan, peningkatan terlihat dari tertangkapnya imigran gelap tanpa indentitas mencapai 1.297 hanya tahun 2010. Mayoritas mereka tertangkap di wilayah perairan Indonesia. "Tahun 2007 sampai 2009 hanya ratusan orang," ucap Saud

Dijelaskan Saud, imigran paling banyak berasal dari Afganistan dengan jumlah 797. Sisanya berasal dari Srilangka, Irak, Iran, dan Myanmar.

"Kami tidak tahu persis apakah mereka memang murni pencari suaka atau sebagai pengedar drugs. Kami melihat sekarang perkembangan modus penyelundupan drugs sudah sangat berkembang atau juga sebagai kriminal," kata dia.

Imigran gelap yang tertangkap, ucap Saud, langsung dideportasi jika memiliki paspor. Namun, biasanya para pencari suaka membuang paspor agar tidak dideportasi.

Jika tidak memiliki paspor dan tidak melakukan pelanggaran di wilayah Indonesia, imigran gelap itu akan diserahkan ke Badan PBB yang menangani pengungsian atau UNHCH.

"Diproses melalui UNHCR untuk melakukan penelitian apakah mereka benar murni pencari suaka. Lalu UNHCR lah yang menetapkan akan menaruh di negara ketiga yang mana. Kalau ada yang melanggar undang-undang di negara itu, maka bisa diproses di Indonesia," ujar Saud.

Namun, tambah Saud, proses di UNHCR tidak mudah. Hal itu terbukti baru 144 orang yang diterima dari 887 orang yang diproses sejak 2001 sampai 2009.

"Problemnya, setelah ditangkap kami pusing mau ditaruh di mana. Mereka ini jorok, rusak semua itu tempat tidur. Hotel protes, semua tidak mau terima," ungkap Saud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com