Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menelusuri Jejak McArthur di Morotai

Kompas.com - 19/06/2010, 17:09 WIB

KOMPASIANA.com - Ketiadaan informasi yang memadai membuat saya ‘buta’ saat menginjakkan kaki di Morotai. Hanya berbekal ‘pulau penuh peninggalan perang dunia kedua’ saya nekad ke sana. Ternyata Morotai pulau panas yang eksotis. Sayang dilewatkan begitu saja.

Nama Morotai menarik minat saya saat seorang sopir oto menanyai tujuan seorang ibu yang turun dari speedboat di dermaga Sofifi. Hari itu, 6 Juni 2010, saya tinggalkan dermaga Kota Baru Ternate pagi-pagi, melaju dengan speedboat selama satu jam menuju Sofifi, Halmahera. Tujuan awal saya Tobelo, kota di Halmahera Utara. Mendengar kata Morotai disebutkan ibu tadi, saya jadi ingin menyeberang ke Morotai.

Perjalanan dari Sofifi menuju Tobelo ditempuh selama 3 jam, menyusur pantai timur Halmahera. Dengan oto, ongkosnya Rp 75.000. Lumayan mahal. Saya duduk di bangku belakang ujung kanan LUV terbaru berpenumpang 6 orang. Mata saya pedih, sinar mentari tepat mengenai mata saya. Apalagi semalam saya begadang. Pemandangan hijau dan indah sepanjang perjalanan tak cukup menghibur.

Setelah istirahat makan di Malifut, kami memasuki Tobelo tengah hari. Turun di pelabuhan, saya langsung mencari kapal. Tapi feri ke Morotai baru saja berangkat. Dua penumpang lelaki pun lunglai meninggalkan pelabuhan. Saya coba bertahan, ditemani empat penumpang lain. Mereka hendak pulang ke Morotai.

“Kita tunggu di sini aja Kak, siapa tahu ada speed yang jalan,” ujar perempuan di samping saya. Suasana pelabuhan Tobelo mirip Tanjung Perak di Surabaya. Bangunannya penuh peti kemas, sangar, dingin. Hanya di sini lebih lengang dan nggak ada calo, apalagi pengemis atau pengamen.

Setengah jam kemudian kami dipanggil tukang speedboat. Disuruh menunggu di sebuah kapal. Tak berapa lama speed pun jalan, karena sudah ada 9 penumpang. Ongkosnya yang Rp 50.000 per orang dianggap cukup untuk membeli solar.

Butuh waktu 1,5 jam melalui Morotai, melalui belasan pulau-pulau kecil. Ada pulau yang cukup dihuni 2 pohon kelapa, ada pulau seukuran pekarangan sebuah rumah, semua berpasir putih. Saya bayangkan pulau-pulau seperti inilah yang menarik wisatawan asing dan membuat mereka nekad membelinya. Pulau pribadi!

Dikisahkan oleh teman di Galela, ada tiga pulau terapung yang berpindah-pindah tempat antara perairan di dekat Galela pesisir dan Morotai. Kadang pulau itu mendekati pantai Galela, kadang menjauh. Keberadaannya tak tetap. Yang melihatnya menjuluki pulau siluman. Salah satu pulau itu saya lihat dari speedboat, pulau yang dihuni dua pohon kelapa.

Laut tenang siang itu. Kami pun tertidur dengan nyaman. Saya sempat berkali-kali mimpi buruk. Speed terbalik karena diterjang ombak besar. Halusinasi mungkin, akibat begadang semalam dan terlalu banyak ngopi. Ketika pemilik speed meminta ongkos, legalah saya. Morotai sudah dekat lagi.

Morotai ternyata panas, karena tepat di garis khatulistiwa. Begitu menginjakkan kaki di dermaga, sadarlah saya tak punya bekal informasi yang cukup tentang pulau satu ini. Tak ada peta, tak disebutkan dalam lembar lonely planet secara detil. Yang saya ingat inilah pulau yang dijadikan basis militer sekutu, khususnya pasukan Amerika, dalam menggempur pasukan Jepang dalam PD II. Walau buta, hati saya riang. Saya suka Morotai. Pantainya indah, bersih, berpasir putih, dan belum terjamah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Travel Update
Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Travel Update
Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Konser Musik di Tangerang Ricuh, Sandiaga: Jangan Sampai Citra Baik Konser Dicoreng

Travel Update
Digitalisasi Perizinan Event Disahkan Presiden Joko Widodo Hari Ini

Digitalisasi Perizinan Event Disahkan Presiden Joko Widodo Hari Ini

Travel Update
Liburan Sekolah Bertemu dengan Barbie di Supermal Karawaci

Liburan Sekolah Bertemu dengan Barbie di Supermal Karawaci

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com