Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Suku Bajo Wakatobi

Kompas.com - 29/06/2010, 03:00 WIB

Masyarakat suku Bajo kerap disebut gipsi laut karena hidupnya berpindah-pindah. Selama mengembara, mereka membangun rumah kayu beratap rumbia atau rumah ”tancap” di atas laut. Hidup tanpa listrik dan alat penerangan pada malam hari merupakan hal yang biasa.

Namun, tak demikian dengan warga yang tinggal di Desa Mola, Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Di tempat ini sulit menyebut warga Bajo sebagai pengembara lagi.

Sebagian warga suku Bajo di Desa Mola tidak lagi hidup di atas laut lepas. Mereka sudah tinggal di dalam rumah berdinding batu bata dan beratap seng. Bahkan, hampir semua memiliki alat hiburan elektronik, seperti televisi, pemutar kaset, dan cakram optik, meski pada malam hari mereka jarang menggunakan listrik.

Sepeda motor juga menjadi alat transportasi mereka selain koli-koli atau sampan kayu kecil yang dimiliki sejak dulu.

Kondisi Kampung Mola yang terbagi menjadi Desa Mola Selatan dan Desa Mola Utara itu sudah mirip kampung di kota-kota besar. Rumah-rumah mereka yang dihuni 532 keluarga dibangun berimpitan lengkap dengan gang-gang sempit. Sejajar dengan jalan-jalan perkampungan terdapat sungai selebar 1,5 meter.

Tidak seperti di kota besar lainnya, sungai di Kampung Mola sangat jernih meski masih ada sedikit sampah. Bagi warga Kampung Mola, sungai-sungai itu adalah jalan raya. Mereka menggunakan sampan untuk menyusuri sungai, baik saat berbelanja, mengambil air bersih, maupun berkunjung ke rumah tetangga.

Apabila berjalan jauh ke dalam perkampungan, hamparan perairan Laut Flores akan terlihat di depan mata. Di atas laut itulah wujud asli kampung suku Bajo mulai tampak. Puluhan rumah tancap dibangun di atas tumpukan batu karang yang disusun selama bertahun-tahun.

Rumah yang satu dengan yang lainnya dihubungkan dengan sebuah jembatan setapak dari kayu. Ada pula rumah tancap yang berdiri tanpa terhubung dengan rumah lainnya sehingga penghuninya harus menggunakan koli-koli jika akan menyeberang ke tetangga.

Kala senja tiba, kegelapan malam pun menyelimuti rumah-rumah tancap tersebut. Meski demikian, warga tidak menyalakan alat penerangan apa pun.

Di tengah kegelapan itu, Sabtu, 19 Juni lalu, sesekali terdengar canda atau teriakan anak kecil. Ketika malam semakin larut, seorang perempuan melantunkan kabanti atau nyanyian suku Bajo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 'Dubai, Anda Siap?': Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

"Dubai, Anda Siap?": Kampanye Terbaru Dubai untuk Wisatawan Indonesia 

Travel Update
Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Rute Menuju ke Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Wisman Asal Singapura Dominasi Kunjungan di Kepulauan Riau Maret 2024

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka di Arjasari Rock Hill

Jalan Jalan
Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Candi Prambanan 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Update
Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com