Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Spirit Paderi

Kompas.com - 12/07/2010, 09:16 WIB

Di daerah bawah, berdekatan dengan Pasar Nagari Ganggo Hilir, terdapat meriam bekas peperangan. Senjata berat itu tertimbun dalam tanah yang sekarang ditutup keramik. Yang terlihat hanya moncong meriam serta beberapa bola mesiu.

Datuk Putih Muhammad Ali (78), warga Desa Tanjung Bungo, Bonjol, menjelaskan, Bukit Tak Jadi merupakan basis pertahanan penting Tuanku Imam Bonjol. Dari sinilah pahlawan itu menggalang kekuatan dan bertahan dari gempuran pasukan Belanda dari tahun 1821 sampai 1837. Sebagaimana halnya Perang Diponegoro di Jawa (1825-1830), Perang Paderi merupakan perlawanan besar yang merepotkan Belanda saat itu.

Tenggelam

Hanya saja, semua sejarah kepahlawanan itu kini seakan hanya menjadi cerita maya. Benteng peninggalan perang itu tertutupi semak belukar. Berbagai sarana pertahanan rusak, bahkan lenyap akibat tak terurus. Hanya orang-orang nekat saja yang mau bersusah-payah menelusuri sejarah di bukit tersebut.

Mengunjungi benteng pertahanan pahlawan nasional itu membuat hati kami terenyuh. Bagaimana bisa peninggalan sejarah kepahlawanan Imam Bonjol yang besar tersebut dibiarkan terbengkalai begitu saja di kampung halamannya sendiri? Lalu, di mana semangat jargon lama bahwa bangsa besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya?

Sekadar mengingat, Imam Bonjol lahir di Tanjung Bungo, Kanagarian Ganggo Ilir, tahun 1772, dengan nama Peto Syarif. Gelar Imam Bonjol diperoleh setelah dia menjadi ulama dan memimpin kelompok Islam dalam menegakkan kedaulatan kawasan itu. Tahun 1821, pecah bentrok antara pasukan Imam Bonjol dan kaum adat yang dihasut dan disokong Belanda.

Pertempuran, yang kemudian dikenal sebagai Perang Paderi, ini berlangsung selama 16 tahun. Setelah berdalih diajak berunding, Imam Bonjol akhirnya ditangkap di Bukittinggi tahun 1837. Pahlawan ini dibuang ke Betawi, Cianjur, Ambon, kemudian Manado, Sulawesi Utara. Dia meninggal dan dimakamkan di Manado tahun 1864.

Sebenarnya pemerintah telah membuat monumen bagi pahlawan ini. Di dekat Tugu Garis Khatulistiwa di samping Jalan Raya Bukit Tinggi-Bonjol, ada Museum Imam Bonjol yang cukup besar. Bangunan dua lantai itu menampilkan sejumlah buku sejarah, senjata, dan berbagai peninggalan dari Perang Paderi.

Sayang, museum tersebut kurang terurus. Sebagian bangunan rusak; berbagai benda peninggalan karatan atau keropos. Bahkan, kami harus menunggu lama untuk dapat masuk museum karena terkunci dan penjaganya sedang pergi.

Bersama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Sandiaga Harap Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Hijau

Travel Update
10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

10 Tips Bermain Trampolin yang Aman dan Nyaman, Pakai Kaus Kaki Khusus

Travel Tips
Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Ekspedisi Pertama Penjelajah Indonesia ke Kutub Utara Batal, Kenapa?

Travel Update
Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Lebaran 2024, Kereta Cepat Whoosh Angkut Lebih dari 200.000 Penumpang

Travel Update
Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Milan di Italia Larang Masyarakat Pesan Makanan Malam Hari

Travel Update
6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

6 Hotel Dekat Beach City International Stadium Ancol, mulai Rp 250.000

Hotel Story
4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

4 Hotel Dekat Pantai di Cilacap, Tarif Rp 250.000-an

Hotel Story
5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

5 Wisata Air Terjun di Karanganyar, Ada Ngargoyoso dan Jumog

Jalan Jalan
Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Pengalaman ke Desa Wisata Koto Kaciak, Coba Panen Madu Lebah Galo-Galo

Jalan Jalan
BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

BaliSpirit Festival 2024 Targetkan Partisipasi 3.000 Turis Asing

Travel Update
Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Sertifikasi Halal di 3.000 Desa Wisata Dipercepat hingga Oktober 2024

Travel Update
5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

5 Pantai di Cilacap, Cocok Jadi Lokasi Healing dan Surfing

Jalan Jalan
Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com