Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cameron: Gaza Seperti Kamp Penjara

Kompas.com - 28/07/2010, 10:12 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Perdana Menteri Inggris, David Cameron, Selasa (27/7), meminta Israel mencabut blokade terhadap Jalur Gaza karena keadaan di wilayah itu sudah seperti kamp penjara.

"Biar saya jelaskan bahwa situasi di Gaza harus diubah. Gaza tidak dapat dan jangan dibiarkan tetap seperti kamp penjara," katanya dalam pidatonya di depan asosiasi bisnis dalam kunjungannya ke Turki.

Dalam pidato yang disampaikannya seusai bertemu Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, itu, Cameron menjelaskan bahwa blokade Israel tersebut merepotkan banyak pihak. "Sekalipun beberapa kemajuan telah dibuat, kita masih dalam situasi di mana masih sangat sulit untuk masuk, sangat sulit untuk keluar. Kami telah lama mendukung pencabutan blokade terhadap Gaza ini," katanya.

Namun Cameron mengakui adanya kekhawatiran terhadap keamanan Israel dengan merujuk pada serangan roket dari Gaza oleh kelompok garis keras Hamas. "Kami sepakat dengan pandangan bahwa pembicaraan langsung (antara Israel dan Palestina) adalah jawaban yang benar (bagi masalah tersebut)," katanya menunjuk pada pandangan Erdogan.

Menyusul kegaduhan internasional karena serangan mematikan Israel terhadap kapal bantuan menuju Gaza pada 31 Mei lalu, Tel Aviv menyatakan pihaknya mulai membolehkan semua barang bagi warga sipil masuk ke Gaza. Israel menyatakan negara itu juga membolehkan material bangunan masuk ke wilayah itu tapi hanya untuk proyek-proyek yang diawasi secara internasional.

Namun Israel menekankan bahwa blokade angkatan lautnya akan tetap berlaku guna mencegah Hamas mengimpor roket setingkat roket militer dan senjata lainnya.

Ekonomi Gaza juga telah makin tercekik dengan melemahnya kemampuan untuk mengeskspor barang. Pada kesempatan itu,  Cameron juga minta Turki memperbaiki hubungannya dengan Israel yang memburuk pasca-serangan terhadap armada bantuan kemanusiaan yang menewaskan sembilan aktivis Turki itu.

"Turki telah menjadi teman baik Israel di masa lalu. Saya sangat banyak mengharapkan Turki dapat (kembali) menjadi teman Israel karena sebagai teman Israel, Turki akan memaksimalkan pengaruhnya atas kebutuhan akan pembicaraan langsung," katanya.

Ankara telah mendesak negara Yahudi yang pernah menjadi sekutu dekatnya agar meminta maaf atas serangan terhadap Kapal Mavi Marmara  yang menewaskan warga negaranya itu. Israel juga didesak Turki agar memberi ganti rugi kepada para keluarga korban dan mencabut blokadenya terhadap Gaza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com