Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gurindam Dua Belas dari Pulau Maskawin

Kompas.com - 13/08/2010, 16:40 WIB

Menurut bilal (orang yang mengumandangkan azan saat waktu shalat tiba) di masjid tersebut, Abdul Karim (80), Abdurrahman membuat tulisan itu di sela-sela mengajar ilmu agama kepada murid-muridnya. ”Sebenarnya ada tiga Al Quran yang ia tulis dengan tangan, tetapi dua di antaranya sudah lapuk dimakan usia,” ujarnya.

Jika melanjutkan perjalanan, maka kita akan menemukan sudut-sudut jalan dihiasi papan kayu berisi pasal-pasal Gurindam Dua Belas. Di persimpangan jalan di depan Masjid Kuning, misalnya, terpampang cuplikan pasal pertama Gurindam Dua Belas. Bunyinya seperti ini:

”Barang siapa tiada memegang agama/Segala-gala tiada boleh dibilang nama/Barang siapa mengenal yang empat/Maka yaitulah orang yang ma’rifat/Barang siapa mengenal Allah/Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah/Barang siapa mengenal diri/Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri/Barang siapa mengenal dunia/Tahulah ia barang yang terpedaya/Barang siapa mengenal akhirat/Tahulah ia dunia mudharat.”

Sekitar lima menit perjalanan dengan bemor dari Masjid Kuning, terdapat kompleks pemakaman pejabat Kesultanan Riau Lingga. Makam utama yang berada di kompleks ini adalah Engku Putri Raja Hamidah yang wafat pada 12 Juli 1844, Raja Ahmad (penasihat kerajaan), Raja Ali Haji (pujangga kerajaan), serta Raja Abdullah Yang Dipertuan Muda Riau Lingga IX dan permaisurinya, Raja Aisyah. Selain itu, ada juga puluhan makam keluarga kerajaan beserta pengikutnya.

Selain kompleks makam bersejarah, di Pulau Maskawin juga terdapat balai adat yang menjadi tempat pertemuan atau musyawarah pejabat kerajaan.

Pulau Maskawin bisa dibilang merupakan obyek wisata alternatif di Pulau Bintan. Meski demikian, tempatnya cukup mengasyikkan. (Aris Prasetyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com