Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segera Benahi Sejumlah Persoalan Museum!

Kompas.com - 14/08/2010, 00:03 WIB

Menurut Prioyulianto, walaupun ada museum-museum yang memang digelontori dengan dana besar seperti Jawa Ti mur dan Jawa Tengah, tapi itu pun masih ada embel-embelnya yaitu mereka ditarget untuk PAD (Pendapatan Asli Daerah).

Pada umumnya dana untuk museum di daerah sangat minim. Untuk contoh konkret, mari kita sigi Museum Negeri Nusa Tenggara Barat, yang mengalami krisis dana dan sumber daya manusia. Indikasi ini terlihat dari anggaran yang dialokasikan lewat APBN dan APBD. Menurut catatan Kompas , APBD NTB memberikan jatah Rp904 juta tahun 2009, dan naik jadi Rp907 tahun 2010. Sedangkan untuk biaya pengadaan koleksi baru dan gedung tidak ada jatah dari APBD.

Dari APBN tahun 2010 Museum ini mendapat subsidi dari APBN nonfisik sebesar Rp130 juta. Padahal kondisi fisik Museum NTB, seperti plafon ruang pamer harus diganti, bahkan gedung penyimpanan koleksi perlu rehab total karena bagian pondasinya sudah rata dengan jalan, yang memungkinkan air masuk ke gudang museum di areal seluas 1,4 hektar itu bila terjadi genangan saat hujan.

Dengan dana y ang minim itu, Museum NTB menjalankan tugas dan fungsinya seperti menggelar pameran di museum itu, pameran keliling dan penyuluhan di kabupaten/ kota se-NTB, termasuk biaya perawatan koleksi preventif dan kuratif. Untuk satu tahun Museum ini menargetkan 400 item sampai 500 item koleksi yang dirawat, dengan biaya Rp40 juta sampai Rp45 juta.

Artinya, untuk merawat 7.400 benda koleksi di sana memerlukan waktu 15 tahun. Boleh jadi, benda yang tertangani sebelumnya, rusak tersimpan selama 16 tahun tak tersentuh perawatan. Dengan dana yang terbatas pula Museum NTB dihadap pada krisis sumber daya manusia yang terampil dan tekun mengelola benda-benda koleksi. Malah mereka yang sudah dididik , dipindahtugaskan dari Museum ke berbagai instansi dan menghadapi tugas-tugas yang berbeda jauh dengan bidang keterampilannya.

Kini museum NTB punya 14 tenaga fungsional yang sudah dilatih merawat koleksi museum. Tiap kali ada proses rekruitmen PNS, museum tidak kebagian jatah pegawai sesuai bidang yang dibutuhkan. Idealnya, untuk Museum NTB dengan tipe B, memiliki 24 tenaga fungsional dari total pegawai sejumlah 70 orang.

Menurut Hari Untoro Dradjat, walaupun otonomi daerah telah digulirkan, pemerintah pusat tetap memberikan bantuan kepada museum-museum swasta dan museum-museum ting kat kabupaten/kota, baik yang telah lama ber diri maupun yang baru didirikan.

Untuk pelaksanaan revitalisasi museum 2010-2014, untuk profesionalisme pengelolaan museum diharapkan tersedia 600 orang yang memiliki kompetensi di bidang permus euman. Sedangkan untuk manajemen koleksi, tercapainya pelestarian terhadap 100.000 koleksi museum seluruh Indonesia.

Untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya sumberdaya manusia di museum, kementerian Kebudayaan dan Pariwisata meningkatkan program beasiswa S2 museumologi untuk 20-25 orang dari daerah di Universitas Indonesia , Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Padjajaran dalam bentuk ikatan dinas, jelas Hari.

Kegiatan Tahun Kunjung Museum pada prinsipnya, menurut Direktur Museum Intan Mardiana, dilaksanakan di Museum seluruh Indonesia, dengan prioritas pada tujuh provinsi, yaitu di DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara. Sedangkan Gerakan Nasional Cinta Museum akan dilaksanakan di museum-museum selu ruh Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com