Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Umat dan Wisatawan Antusias Hadiri Yadnya Kasada

Kompas.com - 27/08/2010, 05:08 WIB

SURABAYA, KOMPAS - Ribuan penduduk Tengger dari empat kabupaten, yaitu Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Probolinggo, dan Malang, merayakan Yadnya Kasada di Pura Luhur Poten, Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Kamis (26/8) pagi. Ritual pemeluk agama Hindu di Jawa ini semarak karena dihadiri umat Hindu dari Bali serta wisatawan dalam dan luar negeri.

Penduduk tengger dan wisatawan mulai berkumpul sejak pukul 00.00 di sekitar Pura Luhur Poten.

Made Yasa (57), umat Hindu dari Denpasar, Bali, bersama 15 rekannya datang ke Bromo sejak Rabu (25/8). ”Kami ingin merasakan bersembahyang di sini. Di Bali, kami memiliki ritual seperti Kasada, yaitu Pakelem, di mana sesaji kami larung ke danau atau laut,” katanya.

Hadir dalam perayaan Yadnya Kasada adalah Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik serta Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. Sebelum ritual dimulai, Rabu malam, Jero Wacik dikukuhkan oleh sesepuh Tengger sebagai warga kehormatan Tengger di Pendopo Agung, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura. Tahun lalu, gelar serupa diberikan kepada Saifullah Yusuf.

Para wisatawan tampak antusias menyaksikan perayaan Yadnya Kasada. Kevin (45), wisatawan asal London, sangat tertarik dengan ritual masyarakat Tengger. Ia sangat takjub dengan pemandangan Bromo yang indah.

Sekitar pukul 01.30, rangkaian perayaan Yadnya Kasada dibuka dengan lantunan gamelan bernuansa Bali yang dimainkan di Pendopo Pura Luhur Poten. Selanjutnya, Ketua Perkumpulan Dukun Sekawasan Tengger Mujono membacakan sejarah Kasada yang menceritakan awal mula leluhur warga Tengger yang merupakan keturunan pasangan Joko Seger dan Rara Anteng.

Disebutkan, setelah menikah, Joko Seger dan Rara Anteng tak kunjung dikaruniai anak. Lalu, Joko Seger bersemadi, mohon petunjuk Sang Hyang Widi Wasa. Berdasarkan petunjuk gaib, pasangan itu dikaruniai 25 anak.

Namun, ada satu syarat, salah satu anak Joko Seger dan Rara Anteng suatu saat akan diambil dewa. Raden Kusuma, putra bungsu pasangan Joko Seger dan Rara Anteng, akhirnya diambil lewat jilatan api saat Gunung Bromo meletus. Itulah yang mengawali tradisi labuh sesaji ke kawah Bromo pada perayaan Kasada.

Setelah pembacaan sejarah, para dukun dan pemangku melakukan puja stuti atau puji-pujian, dilanjutkan dengan acara wisuda dukun.

Sekitar pukul 06.00 sesaji diarak ke kawah Bromo. Sesaji berupa ongkek atau pikulan berisi makanan, sayuran, dan buah-buahan, gunungan berisi hasil bumi, serta kepala kerbau. Di belakangnya, penduduk Tengger turut melarung sesaji mereka berupa hasil bumi, uang, atau ternak.

Di sela perayaan, Jero Wacik mengatakan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan mengembangkan kawasan Bromo dengan konsep desa wisata dan melengkapi fasilitasnya.(ABK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com