Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panduan Baru Terapi HIV/AIDS

Kompas.com - 01/10/2010, 04:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Organisasi Kesehatan Dunia mengeluarkan panduan baru terapi antiretroviral bagi orang dengan HIV/AIDS. Negara berkembang diminta mempercepat pemberian obat antiretroviral sehingga tingkat kematian dan penularan tertekan.

Demikian terungkap dalam Clinical Research Meeting 2010 yang diselenggarakan Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia, Kamis (30/9).

Prof Zubairi Djoerban dari Pusat Pelayanan Terpadu HIV RS Cipto Mangunkusumo mengatakan, keberadaan obat antiretroviral memberikan harapan. Kerusakan sistem imun yang progresif akibat infeksi HIV dapat dicegah dengan memulai terapi antiretroviral sejak dini, saat orang yang terinfeksi belum menunjukkan gejala apa pun.

Panduan antiretroviral Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendorong diagnosis lebih awal dan memulai penanganan ketika hasil perhitungan CD4 kurang dari 350 sel per mm. CD4 merupakan salah satu penanda kekebalan tubuh. Terapi dini itu juga dianjurkan bagi pasien dengan tuberkulosis, infeksi hepatitis B kronik, dan perempuan hamil untuk menekan risiko kematian. Dalam panduan sebelumnya, pemberian antiretroviral setidaknya dimulai sejak hitungan CD4 kurang dari 200 sel per mm.

Zubairi mengatakan, terapi sejak dini lebih baik karena angka kematian menurun. Pemberian obat antiretroviral lebih dini mengurangi kematian hingga 75 persen. ”Bahkan, terapi antiretroviral dapat mencegah penularan hingga 92 persen. Angka kejadian tuberkulosis juga dapat ditekan sampai dengan 50 persen,” ujarnya.

Dia berpendapat, Indonesia seharusnya berusaha mengadopsi panduan baru tersebut, mengingat cepatnya laju HIV/AIDS walaupun dalam implementasinya tetap mempertimbangkan infrastruktur dan ketersediaan obat.

Di dunia, pengguna obat antiretroviral mencapai 5,2 juta orang. Di Indonesia sendiri sekitar 25.000 orang dengan HIV/AIDS telah mendapatkan obat. ”Merupakan kejahatan jika orang dengan HIV/AIDS tidak diobati. Siapa pun yang sudah waktunya mendapatkan obat, harus diobati,” ujarnya.

Ketua Perhimpunan Dokter Peduli AIDS Indonesia Samsuridjal Djauzi mengatakan, sejak program nasional antiretroviral dimulai pada 2004, angka kematian turun dari 46 persen menjadi 17 persen dalam dua tahun. Jika orang dengan HIV/AIDS dapat bertahan dari infeksi oportunistik, biasanya harapan hidupnya bagus. (INE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

    Travel Update
    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

    Travel Update
    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

    Hotel Story
    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

    Travel Update
    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

    Travel Update
    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

    Travel Update
    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

    Hotel Story
    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

    Travel Update
    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

    Jalan Jalan
    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

    Travel Update
    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

    Travel Tips
    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

    Travel Update
    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

    Travel Update
    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com