Yogyakarta, Kompas
Sementara jatuhnya usaha peternakan susu perah di Sleman (DI Yogyakarta) dan Boyolali (Jawa Tengah) mengakibatkan kerugian dan menumpuknya utang para petani dan pengusaha kecil.
Presiden meminta hati-hati
Di Semarang, Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin mengingatkan agar jajaran pemerintah dan masyarakat jangan lengah dan selalu bersikap hati-hati karena erupsi Merapi belum selesai.
Presiden mengemukakan hal itu di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Tengah di Ruang VIP Bandar Udara Achmad Yani, Semarang, Selasa (2/11) sore. ”Teruskan penanganan sampai benar-benar tuntas aktivitas Gunung Merapi sehingga saudara-saudara kita bisa kembali ke rumahnya dengan selamat,” kata Presiden. Ia menekankan pentingnya faktor kepemimpinan dalam menangani bencana sehingga masyarakat mengikuti instruksi pemimpin dengan baik.
Di tengah kenyataan timbulnya kerugian masyarakat, akibat bencana Merapi dan Mentawai, Menteri Sosial Salim Segaf Al’Jufrie kemarin di Magelang menyatakan, Pemerintah Indonesia saat ini memiliki cukup dana untuk menangani bencana. Karena itu, tidak akan menerima bantuan dana dari pihak asing.
Namun, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dalam kunjungannya ke Indonesia, Selasa di Jakarta, menyampaikan bahwa Pemerintah Australia akan memberi bantuan 2,1 juta dollar Australia untuk korban bencana Gunung Merapi dan tsunami di Kepulauan Mentawai.
Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Herman Tony menuturkan, selama seminggu terakhir, pelaku hotel bintang tiga hingga lima melaporkan adanya pembatalan pemesanan kamar hotel.
Menurut Tony, saat ini rata-rata tingkat hunian di 18 hotel bintang tiga hingga bintang lima di DIY mencapai 67,29 persen. Angka ini relatif rendah karena menjelang akhir tahun tingkat hunian di atas 70 persen.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta Deddy Pranowo menuturkan, calon tamu membatalkan kunjungan karena pemberitaan tentang erupsi Merapi membuat mereka takut. ”Mereka mengira dampak Merapi sampai ke Kota Yogyakarta,” ujarnya.
Namun, di Kecamatan Muntilan, Magelang, okupansi hotel justru meningkat dua kali lipat, sedangkan tingkat hunian
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasional II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan, kunjungan wisatawan dari Bandung ke Yogyakarta dengan KA turun 40 persen.
Selain itu, peternak sapi perah di Kecamatan Cangkringan, Sleman (DIY), dan Kecamatan Musuk, Cepogo, dan Selo, Kabupaten Boyolali, terancam bangkrut karena produksi susu di Cangkringan turun 11 persen. Sementara itu, di Boyolali produksinya turun 10 persen dari total 12.000 liter per hari.
Koperasi Susu Warga Mulya Cangkringan dalam tiga hari terakhir hanya mendapat setoran 4.000 liter dari biasanya 4.500 liter per hari. Koperasi itu satu dari tiga koperasi susu di Sleman.
Manajer Koperasi Warga Mulya Iskandar Gunawan mengakui, merosotnya produksi susu selama bencana mengkhawatirkan karena lebih dari 11 persen atau 500 liter pasokan susu itu diperoleh dari peternak sapi perah di kawasan rawan bencana Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan dan Pakem, dengan jumlah 50 peternak.