Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Pariwisata dan Peternakan Rugi Besar

Kompas.com - 03/11/2010, 04:42 WIB

Yogyakarta, Kompas - Erupsi eksplosif Gunung Merapi sejak Selasa (26/10) secara signifikan telah berdampak buruk pada perekonomian masyarakat di DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sektor pariwisata, khususnya perhotelan, daerah tujuan wisata, dan transportasi wisata, menyusut tajam.

Sementara jatuhnya usaha peternakan susu perah di Sleman (DI Yogyakarta) dan Boyolali (Jawa Tengah) mengakibatkan kerugian dan menumpuknya utang para petani dan pengusaha kecil.

Presiden meminta hati-hati

Di Semarang, Jawa Tengah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin mengingatkan agar jajaran pemerintah dan masyarakat jangan lengah dan selalu bersikap hati-hati karena erupsi Merapi belum selesai.

Presiden mengemukakan hal itu di hadapan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jawa Tengah di Ruang VIP Bandar Udara Achmad Yani, Semarang, Selasa (2/11) sore. ”Teruskan penanganan sampai benar-benar tuntas aktivitas Gunung Merapi sehingga saudara-saudara kita bisa kembali ke rumahnya dengan selamat,” kata Presiden. Ia menekankan pentingnya faktor kepemimpinan dalam menangani bencana sehingga masyarakat mengikuti instruksi pemimpin dengan baik.

Di tengah kenyataan timbulnya kerugian masyarakat, akibat bencana Merapi dan Mentawai, Menteri Sosial Salim Segaf Al’Jufrie kemarin di Magelang menyatakan, Pemerintah Indonesia saat ini memiliki cukup dana untuk menangani bencana. Karena itu, tidak akan menerima bantuan dana dari pihak asing.

Namun, Perdana Menteri Australia Julia Gillard dalam kunjungannya ke Indonesia, Selasa di Jakarta, menyampaikan bahwa Pemerintah Australia akan memberi bantuan 2,1 juta dollar Australia untuk korban bencana Gunung Merapi dan tsunami di Kepulauan Mentawai.

Kerugian

Wakil Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Herman Tony menuturkan, selama seminggu terakhir, pelaku hotel bintang tiga hingga lima melaporkan adanya pembatalan pemesanan kamar hotel.

Menurut Tony, saat ini rata-rata tingkat hunian di 18 hotel bintang tiga hingga bintang lima di DIY mencapai 67,29 persen. Angka ini relatif rendah karena menjelang akhir tahun tingkat hunian di atas 70 persen.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta Deddy Pranowo menuturkan, calon tamu membatalkan kunjungan karena pemberitaan tentang erupsi Merapi membuat mereka takut. ”Mereka mengira dampak Merapi sampai ke Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Namun, di Kecamatan Muntilan, Magelang, okupansi hotel justru meningkat dua kali lipat, sedangkan tingkat hunian homestay di dekat kawasan Obyek Wisata Puncak Ketep (di sisi utara Merapi) menurun. Pengelola Hotel Purnomo Artha I Muntilan, Ashuri, mengatakan, 22 kamar hotelnya penuh sejak Merapi pertama kali meletus. Padahal, hari-hari biasa hanya 50 persen. Adapun homestay di Kecamatan Sawangan dekat Obyek Wisata Puncak Pass (sekitar Ketep) sepi pengunjung. Hal itu diduga karena para tamu takut terkena semburan letusan Merapi. Lokasi itu berjarak 11 km dari Merapi.

Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasional II Bandung Bambang S Prayitno mengatakan, kunjungan wisatawan dari Bandung ke Yogyakarta dengan KA turun 40 persen.

Selain itu, peternak sapi perah di Kecamatan Cangkringan, Sleman (DIY), dan Kecamatan Musuk, Cepogo, dan Selo, Kabupaten Boyolali, terancam bangkrut karena produksi susu di Cangkringan turun 11 persen. Sementara itu, di Boyolali produksinya turun 10 persen dari total 12.000 liter per hari.

Koperasi Susu Warga Mulya Cangkringan dalam tiga hari terakhir hanya mendapat setoran 4.000 liter dari biasanya 4.500 liter per hari. Koperasi itu satu dari tiga koperasi susu di Sleman.

Manajer Koperasi Warga Mulya Iskandar Gunawan mengakui, merosotnya produksi susu selama bencana mengkhawatirkan karena lebih dari 11 persen atau 500 liter pasokan susu itu diperoleh dari peternak sapi perah di kawasan rawan bencana Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan dan Pakem, dengan jumlah 50 peternak.

(ARA/MDN/GAL/HEN/GRE/AYS/EGI/DAY/HAR)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com