Jakarta, Kompas
Akibatnya, ribuan penumpang kecewa karena tidak jadi bepergian. Namun, sebagian di antara mereka mendukung keputusan itu demi keamanan penerbangan dan keselamatan penumpang.
Suasana terminal 2 untuk penerbangan internasional cukup padat. Banyak penumpang yang mencoba bertahan sampai pukul 18.00 dengan harapan masih bisa terbang, tetapi setelah itu berbalik arah pulang ke Jakarta.
Hal yang sama terjadi di Bandara Changi, Singapura. Wartawan
Pembatalan itu sendiri mereka putuskan sebelum adanya
Pihak Bandara Soekarno-Hatta mencatat, maskapai yang membatalkan penerbangannya kemarin ialah AirAsia, Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Emirates Air, Japan Airlines, Turkey Airlines, Lufthansa, KLM, Tiger Airways, Eva Airlines, Etihad, dan China Southern.
Berdasarkan data PT Angkasa Pura II, dalam sehari, penerbangan luar negeri, baik kedatangan maupun keberangkatan, mencapai 50 penerbangan dari 23 maskapai.
Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II, pengelola Bandara Soekarno-Hatta, Hari Cahyono menyesalkan penghentian penerbangan oleh maskapai asing sebelum keluarnya notam dari pihak bandara.
Maskapai Indonesia AirAsia tak hanya membatalkan penerbangan Singapura-Cengkareng, tetapi juga Kuala Lumpur-Cengkareng, Bangkok-Cengkareng, dan Denpasar-Cengkareng.
”Pembatalan penerbangan karena abu vulkanik sudah menyebar hingga Soekarno-Hatta,” kata Audrey Progastama Petriny, Corporate Communication Manager Indonesia AirAsia.
Manager Public Relations Singapore Airlines di Indonesia Glory Henriette mengatakan, keputusan untuk membuka kembali penerbangan Singapore Airlines ke Cengkareng dikalkulasi dalam hitungan per jam.
Tidak demikian halnya dengan Garuda Indonesia. Vice President Corporate Communications Garuda Pujobroto menyatakan, penerbangan Garuda ke luar negeri tetap berjalan. Sejauh tidak ada Notam dari otoritas penerbangan yang berwenang menyatakan Bandara Soekarno-Hatta terganggu debu sehingga penerbangan tidak dapat dilaksanakan, Garuda tetap melaksanakan penerbangan.
Untuk penerbangan tujuan Yogyakarta, Garuda mengalihkan ke Solo karena kondisi Bandara Adisutjipto, Yogyakarta, tertutup lumpur. Garuda terus memantau situasi sebaran debu vulkanik.
Hingga Sabtu (6/11), penerbangan dari dan ke Yogyakarta juga masih ditutup. Sebanyak 41 penerbangan ditiadakan sejak Jumat.
Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Tri Sunoko menegaskan, Bandara Soekarno-Hatta tidak ditutup. ”Penutupan bandara oleh karena gangguan alam pun biasanya dengan keputusan regulator, seperti peristiwa abu vulkanik di Eropa beberapa bulan lalu,” ujarnya.
Maskapai penerbangan Lion Air juga memutuskan tetap terbang dari Bandara Soekarno-Hatta. ”Lion terbang seperti biasa. Pilot kami belum menemui gejala abu vulkanik yang mengganggu kinerja mesin pesawat,” kata Direktur Umum Lion Air Edward Sirait. Dia menegaskan, keputusan Lion itu diambil dengan sangat profesional dan tetap memerhatikan keselamatan.
Apabila maskapai asing tak mau menerbangi rute Singapura-Jakarta, Lion Air siap mengambil alih. ”Kan, sudah ada
Edward pun mempertanyakan, jika rute Singapura-Jakarta ditutup, mengapa Singapura-Australia tidak ditutup. ”Kan (penerbangan) lewat di atas wilayah udara Indonesia,” ucapnya.
Mengantisipasi ledakan penumpang akibat pembatalan penerbangan, PT Kereta Api Indonesia menambah kapasitas angkutnya, yakni dengan mengoperasikan kereta luar biasa dari stasiun di Yogyakarta menuju arah barat, yakni Bandung dan Jakarta, begitu juga ke arah timur, Semarang dan Surabaya.
”Kami tambah sekitar 25 persen dari kapasitas tempat duduk, sebanyak 2.500-an tambahannya sejak Jumat. Kami menyediakan tiga gerbong (setiap gerbong berkapasitas tiga truk) untuk angkutan barang bantuan korban letusan Gunung Merapi secara gratis,” kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius
Jonan juga menegaskan untuk memberikan angkutan gratis kelas ekonomi bagi pengungsi dari Stasiun Lempuyangan mulai Sabtu sampai seminggu ke depan.