Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Raden Saleh, Ilmuwan yang Terlupakan

Kompas.com - 08/11/2010, 18:18 WIB

KOMPAS.com - Masyarakat mengenal Raden Saleh Sjarif Bustaman sebagai seniman lukis. Padahal, dia juga ilmuwan yang berperan besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan di negeri ini.

Untuk mengungkap sosok Raden Saleh, Komunitas Bambu menggelar wisata sejarah ”Jejak Langkah Raden Saleh”, Minggu (31/10/2010). Perjalanan sesuai dengan merunut fakta dalam buku Raden Saleh: Anak Belanda, Mooi Indie, dan Nasionalisme karya Harsja W Bachtiar, Peter BR Carey, dan Onghokham, terbitan Komunitas Bambu, 2009.

Sekitar 30 peserta mengunjungi beberapa karya dan situs peninggalan Raden Saleh di Jakarta dan Bogor yang tercantum dalam buku itu. Mulai dari vila mewah yang dibangun Raden Saleh yang kini menjadi Rumah Sakit PGI Cikini, berlanjut ke Istana Negara, Istana Bogor, dan makam Raden Saleh.

Vila mewah itu kini menjadi aula dan kantor direksi RS PGI Cikini. Detail dan ornamen bangunan bergaya arsitektur Gotik Moor itu tetap dipertahankan.

Salah satu ruangan di gedung berlantai dua itu didedikasikan kepada Raden Saleh untuk menyimpan beberapa perabot asli milik Raden Saleh seperti meja, kursi, dan lemari.

Namun, kondisi ruang-ruang di lantai dua memprihatinkan. Tujuh ruang, termasuk kamar tidur Raden Saleh di situ, rusak dengan lantai kayu berlubang.

”Baru ada dua ruang yang diperbaiki untuk kantor,” kata Kepala Bidang Humas RS PGI Cikini Rosiana. Untuk ruang lainnya, pihak rumah sakit masih menunggu bantuan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta karena bangunan ini termasuk benda cagar budaya.

Di Istana Negara tujuannya hanya melihat lukisan adikarya Raden Saleh ”Penangkapan Diponegoro” yang dibuat 1857.

Sebelum melihat lukisan itu, peserta melewati Ruang Raden Saleh, yang dipakai Ibu Ani Susilo Yudhoyono menerima tamu istimewa. Peserta kaget mendengar penjelasan pemandu, di ruang itu Ibu Ani Yudhoyono memindahkan beberapa lukisan Raden Saleh ke Istana Bogor dan menggantinya dengan lukisan pemandangan.

”Lukisan seorang seniman besar kenapa dipindahkan. Sayang sekali,” kata Direktur Komunitas Bambu JJ Rizal.

Di Istana Bogor, peserta tidak dapat melihat lukisan yang dipindahkan itu. Rupanya, lukisan itu belum dipajang, masih tersimpan di gudang.

Kekecewaan peserta terobati karena dapat menikmati lukisan mengagumkan Raden Saleh lainnya, ”Perkelahian dengan Singa” yang dibuat tahun 1870. Peserta mengagumi kepiawaian Raden Saleh melukiskan ekspresi dalam karyanya.

Perjalanan berakhir di Makam Raden Saleh. Peserta pun ternganga saat mengetahui makam tokoh besar itu ada di Gang Makam Raden Saleh, di Jalan Pahlawan, Kota Bogor.

Kegiatan ilmiah

Menurut JJ Rizal, para ahli sejarah menemukan Raden Saleh terlibat dalam banyak kegiatan ilmiah. Misalnya, Desember 1865, Raden Saleh mencari fosil di Banyunganti, Kabupaten Sentolo, Jawa Tengah.

Di bidang pertanian, Raden Saleh aktif dalam kegiatan ilmiah bersama pakar terkemuka dari Belanda. Dia juga bergabung dengan Leopoldinisch-Carolinische Deutsche Akademie der Naturforscher, yakni lembaga yang memiliki minat sama dengan kebun botani Reinwardt di Bogor.

Mantan pengajar sejarah budaya di Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung dan Institut Kesenian Jakarta, Rahmat Rukhiyat, mengatakan, Raden Saleh berjasa bagi warga Sunda. Salah satunya, menemukan Prasasti Sultan Agung di kandang sapi di Karawang Selatan.

Rizal mengatakan, peran besar Raden Saleh itu kini terlupakan. ”Katalog karya Raden Saleh pun sampai saat ini belum ada,” katanya. (Herpin Dewanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com