Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Berbalut Kimchi

Kompas.com - 16/12/2010, 16:17 WIB

KOMPAS.com - Annyeong Haseyo! Suara pelayan membahana saat mengucapkan salam dari bahasa Korea tersebut. Sapaan ini menjadi ciri khas dalam menyambut para tamu yang masuk ke SamWon House. SamWon House terletak di Setiabudi One, Ground Floor, Jl. HR Rasuna Said Kav 62, Kuningan, Jakarta Selatan. Restoran tersebut menawarkan berbagai masakan autentik Korea.

Albert Sentosa, pemilik dari SamWon House menuturkan bahwa SamWon hanyalah sebuah nama tanpa ada makna tertentu. Ia tertarik membuat restoran Korea karena makanan Korea yang unik dan memiliki aneka rasa.

"Masakan Korea jarang bikin eneg dan rasanya ekstrim, asin ya asin, pedas ya pedas," jelas Albert. Rasa ekstrim ini kemudian diolah di SamWon House agar bisa diterima di lidah orang Indonesia tapi tetap tanpa meninggalkan autentik kuliner Korea. Jika Anda sekilas melihat menu restoran ini, maka dominasi sayuran terlihat di dalamnya. Menurut Albert, orang Korea memang suka sayuran.

Saat pengunjung duduk, pelayan akan langsung menyuguhkan Pancan dan Ocha secara cuma-cuma. Pancan dan Ocha gratis memang umum Anda dapatkan saat makan di restoran Korea. Pancan adalah hidangan ringan sebagai makanan pembuka. Karena waktu memasak makanan Korea yang membutuhkan waktu lama, restoran Korea selalu menyuguhkan Pancan untuk menemani tamu menanti hidangan utama.

Pancan yang disajikan di SamWon House terdiri dari 6 jenis makanan. Tiap bulannya hidangan ini akan selalu berubah, tapi Kimchi selalu ada di antara keenam Pancan tersebut. Kimchi memang khas Korea dan merupakan menu wajib dalam hidangan Korea. Kimchi terbuat dari sayuran yang difermentasikan dan dicampur dengan cabai Korea. Hasilnya seperti asinan sayuran dengan rasa asam dan pedas. SamWon House membuat sendiri Kimchi mereka yang menggunakan sawi putih dan direndam selama dua hari.

Sementara Ocha adalah teh yang bisa diisi ulang jika habis. Tapi, jangan salah sangka, Ocha ini bukanlah teh hijau. Ocha ini terbuat dari jagung dan barley (sejenis gandum) yang dibakar. SamWon House membuat sendiri Ocha ini dan keunikannya adalah disajikan dingin. Saat meminumnya aroma bakar sangat tercium dan rasa jagung semilir terasa.

Ada beraneka hidangan utama yang bisa Anda pilih, mulai dari Gogi Gui (barbeque), Jeongol (sup dalam wadah besar untuk ramai-ramai), Dolsot Bibimbap (nasi campur khas Korea yang disajikan di batu panas), Bokkeum (aneka bahan ditumis dengan saus Korea), Tang dan Guksu (sup dan mi). Selain itu ada pula berbagai pilihan Tteokbokki atau kudapan yang biasa di jual di pinggir jalan.

"Tidak ada yang fusion. Semua autentik, hanya saja tingkat kepedasan dan asamnya yang diturunkan," ungkap Albert. Total ada 52 menu yang dimiliki SamWon House. Bahan bumbu diimpor dari Korea dan daging dari Amerika Serikat. Sementara sayuran menggunakan produksi lokal. Albert menjelaskan daging dari Amerika Serikat lebih empuk dan juicy dibanding daging lokal.

Karena umumnya orang Korea makan beberapa hindangan utama, mereka jarang makan dengan nasi. Tapi Anda bisa memesan nasi untuk menyantap hidangan menu. Nasinya sangat unik karena dicampur dengan ketan. Manis nasi dengan harumnya ketan, membuat nafsu makan bertambah.

Kompas.com sempat mencicipi salah satu menu Guksu yaitu Japchae dari soun Korea yang lebih tebal dan elastis daripada soun biasa. Budae Jinggae Jeongol salah satu menu yang direkomendasi untuk Anda coba. Satu porsi menu ini cukup untuk 4-6 orang. Kuah sup warna merah menunjukan rasanya yang pedas dan sedikit asam. Tersaji dalam wadah besar berisi aneka sayuran, sosis, daging dan teok. Nah, tteok atau kue ketan ini yang paling unik. Seperti sedang mengigit kue bolu rasa ketan berpadu serasi dengan kuah pedas, rasanya benar-benar klop.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

    Jalan Jalan
    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

    Travel Update
    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

    Travel Update
    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

    Travel Tips
    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

    Travel Update
    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

    Travel Update
    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

    Jalan Jalan
    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

    Travel Update
    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

    Travel Update
    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

    Travel Update
    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

    Travel Update
    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

    Travel Update
    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

    Jalan Jalan
    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

    Travel Update
    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com