Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Wisata Bencana

Kompas.com - 31/12/2010, 06:27 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS - Libur panjang menjelang akhir tahun membawa berkah bagi korban bencana Gunung Merapi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Masyarakat dari berbagai tempat memadati kawasan yang tertimbun awan panas saat erupsi terjadi untuk berwisata.

Masyarakat pun mendirikan lapak dan berdagang makanan hampir di semua ruas jalan desa-desa di kawasan yang tertimbun awan panas di lereng Merapi, Rabu (29/12/2010). Mereka beruntung karena pengunjung ramai sehingga mendapatkan omzet lumayan.

Pandi (54), warga Dusun Batur, Kepuharjo, Yogyakarta, bersama kerabatnya, Barli, mendirikan lapak di tepi Kali Gendol. Lapaknya masuk Dusun Kepuh, yang tertimbun material vulkanik 3-5 meter,

Sementara pedagang lain membuka lapak di tepi Kali Kuning dan Kali Boyong. Ketiga sungai berhulu di Gunung Merapi itu berisi material vulkanik.

Menuk (27), warga Dusun Pagerjurang, Kepuharjo, membuka lapak sepekan lalu dengan modal Rp 300.000. Ia sebelumnya bekerja di peternakan ayam di dusunnya, yang telah tutup karena tertimbun material vulkanik. Rumah Menuk juga tertimbun.

Bisnis perhotelan di Yogyakarta ternyata masih lesu. Kamar hotel berbintang rata-rata baru terisi 60 persen dan kamar hotel melati sekitar 40 persen.

”Kondisinya jauh lebih buruk dari tahun 2009. Tahun lalu, sejak 23 Desember, pemesanan kamar di hotel berbintang sudah 90 persen, sedangkan hotel melati sekitar 80 persen,” kata Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono.

Para pengelola hotel pun melakukan promosi, seperti potongan harga sampai 20 persen di hotel melati dan paket wisata ”Jogja Recovery” di hotel berbintang senilai Rp 800.000. Turis mendapat tur sehari ke Candi Borobudur dan Gunung Merapi serta menginap di hotel berbintang empat selama tiga hari dua malam.

Menurut Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) DIY Edwin Ismedi Himna, arus kunjungan wisatawan setelah erupsi Merapi belum pulih benar. ”Desember memang lumayan, terutama dari liburan anak-anak sekolah,” ujarnya.

Asita DIY akan merancang paket wisata yang lebih murah dari ”Jogja Recovery”.

”Untuk menginap kami alihkan ke hotel bintang tiga sehingga lebih murah. Saat ini banyak hotel bintang III ke bawah yang minta dibuatkan paket wisata,” kata Edwin.

Kelesuan bisnis pariwisata juga dialami pelaku usaha di kawasan Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur.

Manajer Hotel Sukapura Permai di Kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, M Taqrib, mengatakan bahwa tingkat hunian hotel yang ia kelola turun drastis menjelang datangnya tahun 2011. Dari 30 kamar di hotel tersebut, tidak sampai 10 kamar diisi tamu. Biasanya, dalam situasi normal, seluruh kamar hotel akan terisi penuh pengunjung seminggu sebelum dan sesudah pergantian tahun.

Banyak turis membatalkan pemesanan kamar sehingga banyak pemilik penginapan yang memilih tutup sementara.

”Mereka tidak mau mengambil risiko jika sewaktu-waktu Gunung Bromo membahayakan wisatawan,” kata Taqrib.

Menurut pemilik penyewaan jip, Andik Setyawan (29), tahun ini merupakan kondisi terburuk selama kurun 16 tahun.

Biasanya, Andik bisa mengantongi pendapatan kotor sedikitnya Rp 1 juta dengan mengantar turis yang ingin menyaksikan pergantian tahun di puncak gunung Bromo.

Hindari malam hari

Di Bandung, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Surono mengatakan, sebagian besar gunung berapi masih aman untuk dikunjungi saat malam pergantian tahun. Namun, pengunjung diharapkan mematuhi anjuran para pengawas gunung api.

”Mayoritas gunung api masih aman dikunjungi. Namun, tetap harus waspada untuk berjaga-jaga munculnya peningkatan status secara tiba-tiba,” ujarnya.

Wisatawan sebaiknya tidak mendekati kawah dalam radius 2,5 kilometer-3 kilometer karena berbahaya. Pengunjung juga dilarang mendekati kawah pada malam hari demi menghindari gas beracun. ”Jika ada upacara keagamaan sebaiknya berkoordinasi dengan petugas,” katanya. (PRA/ENY/CHE/APO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Taman Air Tlatar Boyolali: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

    10 Destinasi Wisata Global Paling Menarik Selama Setahun, Ada Bali

    Travel Update
    4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

    4 Tips Hindari Lelah karena Cuaca Panas Saat Mendaki

    Travel Tips
    65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

    65 Persen Turis Indonesia Gemar Belanja Saat Berlibur ke Luar Negeri

    Travel Update
    5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

    5 Destinasi Wisata di Asia Pasifik Paling Populer, Ada Indonesia

    Travel Update
    Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

    Minimarket dengan Panorama Gunung Fuji di Jepang Akan Dipasang Layar Gelap pada 21 Mei 2024

    Travel Update
    Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

    Mampir ke Galeri K-Pop di Seoul, Bisa Foto-foto ala Video Klip

    Jalan Jalan
    Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

    Syarat Mendaki Gunung Fuji di Jepang Tahun 2024, Bayar Rp 206.000

    Travel Update
    10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

    10 Bandara Terbersih 2024, Tokyo Masih Memimpin

    Travel Update
    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Larangan Study Tour ke Luar Provinsi Disesalkan Pelaku Wisata di Bantul

    Travel Update
    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    5 Wisata Alam di Purwokerto, Terdapat Kolam Alami di Tengah Hutan

    Jalan Jalan
    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    5 Hotel Sekitar Dago Bakery Punclut Bandung, mulai Rp 190.000

    Hotel Story
    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Makoya Pandaan: Daya Tarik, Tiket Masuk, dan Jam Buka

    Jalan Jalan
    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    5 Peralatan yang Harus Dibawa Saat Camping di Pantai

    Travel Tips
    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Kemendikbudristek Luncurkan Indonesian Heritage Agency, Kelola Museum dan Cagar Budaya

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com