Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perangi DBD, Malaysia Ubah Gen Nyamuk

Kompas.com - 27/01/2011, 06:49 WIB

Kompas.com - Malaysia melepaskan sekitar 6.000 nyamuk Aedes aegypti yang sudah dimodifikasi secara genetik ke dalam hutan dalam sebuah percobaan yang pertama kali di Asia dengan tujuan mencegah wabah demam berdarah.

Para ilmuwan dalam riset ini berharap nyamuk-nyamuk jantan yang sudah disteril di laboratorium itu akan kawin dan menghasilkan jentik berumur pendek atau bahkan tidak bisa menghasilkan jentik. Dengan demikian populasi nyamuk bisa dihambat.

Dalam pernyataan resminya, pemerintah Malaysia mengatakan 6.000 nyamuk yang sudah diatur genetiknya dilepaskan di area hutan yang tidak berpenghuni di Malaysia Timur dan 6.000 nyamuk Aedes aegypti jantan di area lain sebagai pembanding.

Kendati demikian, upaya pemerintah ini mendapat kritik dari penggiat lingkungan di Malaysia. Mereka khawatir percobaan ini justru menimbulkan konsekuensi berupa nyamuk yang sudah bermutasi dan tidak bisa dikontrol. Mereka juga mengkritik percobaan ini bisa menghapus ekosistem di satu tempat oleh jenis serangga lain sehingga berpotensi menimbulkan penyakit baru.

Pemerintah Malaysia menjawab kritik itu dengan menjelaskan riset ini hanya berskala kecil dan tidak akan melepaskan nyamuk dalam jumlah besar.

Percobaan serupa juga pernah dilakukan di Kepulauan Cayman tahun lalu. Nyamuk yang sudah dimodifikasi genetik dilepaskan di alam bebas setelah setahun riset di laboratorium. Hasilnya memang terjadi penurunan populasi nyamuk di wilayah riset hingga 80 persen.

Duane Gubler, profesor bidang penyakit menular dari Singapore's Duke-NUS Graduate Medical School, mengatakan riset tersebut akan lebih efektif jika dikombinasikan dengan metode kontrol biologi.

Gubler tidak terlibat dalam riset yang dilakukan Malaysia. Ia menjelaskan, nyamuk yang sudah dibuat steril itu sudah pernah berhasil dilakukan di Amerika. Nyamuk yang sudah diatur genetiknya itu juga biasanya akan lebih cepat mati.

Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan proyek riset ini adalah cara yang inovatif untuk memerangi demam berdarah karena kampanye agar setiap tempat bebas dari air yang menggenang tidak berhasil.

Seperti di Indonesia, angka kasus demam berdarah di Malaysia juga terus meningkat. Pada tahun 2009 terjadi peningkatan 11 persen menjadi 46.000 kasus dan menyebabkan 134 orang meninggal di tahun 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com