Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewi Lokal di Kelenteng Kuno

Kompas.com - 29/01/2011, 15:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Asti Kleinsteuber, seorang penulis dan pemerhati budaya peninggalan, menceritakan pengalamannya saat menyusun buku Kelenteng-kelenteng Kuno di Indonesia. Ia menyusun buku setebal 420 halaman berisi lebih dari 100 kelenteng kuno yang tersebar di Sumatera, Jawa, dan Kalimantan dalam waktu dua tahun lebih. Proses penyusunan sejarah kelenteng kuno sebagian besar diambil dari cerita legenda yang diwariskan turun-temurun secara lisan. Sementara sejarah secara tertulis sangat minim.

"Sering juga dapat cerita yang berbeda-beda dari tiap-tiap narasumber," ungkapnya kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2011). Ia berharap tiap kelenteng nantinya memiliki perpustakaan walaupun kecil.

"Seperti di Jerman, gereja pasti punya ruangan walau kecil yang isinya ada Alkitab dan buku-buku sejarah tentang gereja itu," tuturnya.

Di beberapa kelenteng ia bisa mendapatkan dua sampai tiga cerita yang berbeda. Pada akhirnya ia pun menuliskan semua cerita tersebut. Misalnya seperti kelenteng di Kerawang yang menghormati Dewi Ma Ku Po. Di tempat ini, Asti mendapatkan dua cerita yang berbeda.

Versi pertama menyebutkan, Ma Ku Po merupakan seorang nenek dan leluhur beberapa marga Tionghoa yang menetap di Indonesia. Mereka membawa abu Ma Ku Po dan menempatkannya di sana.

Sementara versi lain menyebutkan, Ma Ku Po adalah seorang anak bernama Ku Po. Asti menuturkan, di beberapa kelenteng dapat ditemui dewa dan dewi lokal. Dewa-dewa lokal ini adalah orang yang telah berjasa kepada masyarakat dan kemudian sosok tersebut menjadi legenda.

Dirjen Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Sapta Nirwandar dalam acara peluncuran buku tersebut menyebutkan, buku karya Asti dapat membantu promosi pariwisata. Orang akan tertarik untuk mengunjungi kelenteng-kelenteng tersebut. Asti berharap pemerintah dapat lebih memerhatikan kelestarian sejarah dan budaya kelenteng.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com